Perang Hari Ketiga “Amas” /
Qadisiyah 8
Pagi Hari Ketiga kembali kedua pasukan ini sibuk membereskan jenazah
rekan-rekannya, 2.000 Pasukan Muslim syahid, sementara 10.000 Pasukan Persia
tewas pada perang Hari Kedua tersebut. Saat Fajar terlihat Qa’qa berdiri
dibelakang pasukannya, tidak lama seorang berkuda datang menghampirinya
mengabarkan bahwa induk pasukannya 5.000 prajurit yang dimobilisasi dari
Damsyik dipimpin Hasyim bin Utbah telah sampai. Hasyim bin Utbah sendiri yang
memimpin pasukan bantuan ini maju kedepan didampingi Qais bin Hubairah. Pasukan
Persia sendiri juga telah mendapatkan bantuan Pasukan Pengawal Istana yang
dikirimkan oleh Kisra untuk membantu Rustum, Pasukan Gajah yang tidak banyak
berperan akibat porak poranda saat Hari Pertama kini telah siap maju kembali ke
pertempuran. Kedua pasukan kini dilanda semangat yang sangat tinggi karena
kesiapan masing-masing pihak dan datangnya bala bantuan.
Perang berlangsung sengit, Pasukan Gajah Persia dan Pasukan Berkuda
Muslim silih berganti maju dan mundur, tampak Pasukan Muslim mulai tercerai
berai dihantam Pasukan Gajah, Sa’ad bertanya kepada tawanan Persia yang berada
dalam tahanannya bagaimana cara menghadapi gajah, mereka menjawab, kelamahannya
pada mata dan belalainya. Kemudian dia mengirimkan pesan kepada Qa’qa dan Asim
: “wakililah saya mengahadapi Gajah Putih itu, serang mata dan belalainya”.
Segera Qa’qa dan Asim turun dari kudanya menghampiri Gajah Putih, Qa’qa
menancapkan tombak pada matanya sementara Asim menebas belalainya. Sontak gajah
tersebut berteriak kesakitan, berbalik mundur mengamuki Pasukan Persia
dibelakangnya, kemudian menceburkan diri ke sungai. Melihat itu Pasukan Muslim
memakai cara yang sama untuk menghadapi Pasukan Gajah, terlihat Pasukan Gajah
mengamuk diantara Pasukan Persia, menghajar semua yang ada didekatnya sebelum
akhirnya menceburkan diri ke sungai dan mati atau lari tak tentu arah. Tanpa
Pasukan Gajah ternyata Pasukan Persia tetap semangat, mengingat mereka masih
unggul dalam jumlah pasukan, demikian peperangan kembali berlangsung dengan
sengit, debu mengepul menutupi medan perang, sudah tak jelas lagi mana yang
menang dan yang kalah, peperangan terus
berlangsung sampai menjelang malam. Pertempuran Hari Ketiga ini dikenal dengan
Pertempuran Amas.
Menjelang malam, Sa’ad memerintahkan Tulaihah dan Amr dengan membawa
pasukan kecil untuk memeriksa bagian sungai yang dangkal, mengantisipasi kalau
ada pasukan Persia yang menyusup, sampai disana mereka tidak menemukan
siapa-siapa, Tulaihah tergoda begitu melihat Markas Pasukan Persia, sebelumnya
dia pernah menyusup sendirian dan berhasil. Mengambil tempat dibelakang markas,
Tulaihah bertakbir 3 kali, mendengar takbir tersebut Pasukan Persia segera
menyusun barisan dan menyangka Pasukan Muslim menyerang. Pergerakan pada malam
itu terlihat oleh Qa’qa, tanpa minta izin pada Sa’ad, dia memimpin pasukannya bergerak
kearah Tualihah. Sa’ad melihat hal tersebut dari kejauhan dan seketika berdoa :
“Allahuma Ya Allah, ampuni dia, berikan pertolongan kepadanya. Sudah kuizinkan
dia walaupun dia tidak minta izin kepadaku”. Tak lama Sa’ad memohonkan
pengampunan untuk mereka semua dan bertakbir 3 kali, bergeraklah berturut-turut
pasukan Banu Asad, Banu Nakha’, Banu Bajilah dan Kabilah Kindah, api peperangan
segera berkobar disekitar Qa’qa, gemerincing pedang dan teriakan bercampur baur
dikegelapan, semakin malam semakin dahsyat, tidak ada satupun pasukan yang
tidur pada malam itu sampai pagi menjelang dimana pasukan sudah kembali ke
kabilah masing-masing.
bersambung.........................................
bersambung.........................................
No comments:
Post a Comment