Perang hari kedua “Agwas” /
Qadisiyah 7
Pagi harinya, kedua pasukan
terlihat sibuk mengurus dan mengubur jenazah pasukan yang terbunuh. Sementara
kedua pasukan sedang sibuk, dari kejauhan terlihat 1.000 pasukan yang dipimpin
oleh Qa’qa bin Amr at-Tamimi, pasukan ini adalah bagian terdepan dari 6.000
pasukan pimpinan Hasyim bin Utbah yang diperintahkan oleh Khalifah untuk
membantu Sa’ad setelah mereka berhasil membebaskan Damsyik dari Pasukan Romawi.
Pasukan ini sampai di Qadisiyah sebelum pertempuran hari kedua dimulai,
Qa’qa melaporkan kedatangannya kepada Sa’ad
sambil memberi salam. Kemudian dia masuk ke barisan terdepan pasukan saat
pasukan sudah berhadap-hadapan, kemudian dengan lantang ia berteriak : “siapa
yang akan bertarung!!”. Terlihat seorang Pengawal Istana Persia maju dengan
berteriak pula : “saya Bahman Jadhuweh”. Melihat tantangannya diterima Qa’qa
memacu kudanya sambil menghunus pedang dan berteriak : “Pembalasan atas Abu
Ubaid, Salit dan rekan-rekannya dalam Pertempuran Jembatan!!!”. Tidak lama
kemudian Bahman pun tersungkur tewas diujung pedang Qa’qa.
Semangat Pasukan Muslim semakin tinggi melihat sepak terjang Pasukan
Qa’qa yang mengamuk, mereka baru saja menghancurkan pasukan Romawi di Damsyik,
ketangguhannya sungguh luar biasa, sebaliknya Pasukan Persia menjadi semakin
kecut melihat bala bantuan Pasukan Muslim bagai tak ada habis-habisnya. Sungguh
luar biasa sepak terjang pahlawan-pahlawan Islam ini, Qa’qa dan Haris bin
Zubyan dan lain lain, siapapun yang berada didekatnya bertumbangan, melihat hal
tersebut Mihjan As-Saqafi yang sedang berada dalam tahanan Sa’ad tidak tahan
untuk ikut terjun, ia memohon pada Sa’ad untuk dibebaskan agar ikut perang tapi
ditolak, iapun pergi ke Salma istri Sa’ad agar dibebaskan dan dipinjamkan kuda
dengan janji bila kembali ia akan memasang sendiri belenggu tahanannya. Salma
akhirnya mengabulkannya, ia dibebaskan dari belenggu dan dipinjamkan Balqa kuda
milik Saad. Dalam sekejap ia melesat memasuki kancah pertempuran, semua Pasukan
Persia yang dilalui dan berada didekatnya tumbang bersimbah darah, orang-orang
menyangka bahwa ia tentulah salah satu teman Qa’qa dari Pasukan Hasyim bin
Utbah, tidak ada yang mengira bahwa ia adalah Mihjan As-Saqafi salah satu
Ksatria Arab yang berada dalam tahanan Sa’ad karena pernah ikut melemahkan
pasukan Islam dengan mengejek Panglimanya saat sakit. Sampai-sampai Sa’ad yang
melihat dari kejauhan bergumam : “ seandainya Mihjan tidak dalam tahananku saat
ini, tentulah yang berperang itu Mihjan dengan kudaku Balqa”. Setelah selesai
hari itu, ia kembali ketempta semula, memasang kembali belenggu dikakinya.
Sa’ad masih penasaran, ketika ia melihat kudanya basah oleh keringat, ia
bertanya kepada Salma istrinya dan Salma menceritakan kejadiannya, betapa
gembira Sa’ad mendengarnya dan hari itu juga Mihjan dibebaskan. Pertempuran
Hari Kedua ini dikenal dengan Pertempuran Agwas.
bersambung.................................
bersambung.................................
No comments:
Post a Comment