Wednesday, September 21, 2016

Qadisiyah 5


Tiba di Qadisiyah / Qadisyah 5

Kisra (Kaisar Persia) kemudian mengutus Rustum Panglimanya yang bergerak menuju Qadisiyah dengan membawa 120.000 orang prajurit, termasuk didalamnya Panglima-panglima Persia yang sudah terkenal seperti Hormuzan, Mehran dan Jalinus beserta 33.000 gajah perang. Selama 4 bulan lamanya Pasukan Rustum bergerak perlahan dari Mada’in menuju Qadisiyah, dalam masa itu pula terdapat gangguan dari beberapa prajurit Muslim seperti Tulaihah bin Khuwailid yang melakukan aksi solo menembus markas Pasukan Persia yang berjarak 2 farsakh (16 Km) dan dihuni 70.000 Pasukan Persia, membakar beberapa tenda, mengambil beberapa kuda dan kemudian kembali ke Markas Pasukan Muslim.

Akhirnya tibalah masa 2 pasukan ini berhadap-hadapan, setelah 3 kali secara bergantian masing-masing utusan melakukan negosiasi akan tetapi ketiga menemukan jalan buntu, Persia bersikukuh untuk tidak menerima Islam dan tidak mau membayar jizyah (denda), maka tinggal pilhan terakhir saja yaitu Perang. Posisi kedua pasukan ini hanya dihalangi oleh Sungai Atiq, di posisi Pasukan Muslim terdapat Parit Shapur disebelah Kanan dan Gurun Sahara membentang di belakangnya.

Sebagaimana perang-perang terdahulu, Rustum mengirim utusan kepada Pasukan Sa’ad yang menyatakan “kalian yang akan menyeberang atau kami yang akan menyeberang”. Pasukan Muslim dibawah Pimpinan Sa’ad bin abi Waqqas sudah mendengar cerita Perang Jembatan dan gugurnya Abu Ubaid, maka mereka memilih tetap ditempat dan mempersilahkan Pasukan Persia untuk menyeberang. Segera Rustum memerintahkan pasukannya untuk menimbun Sungai Atiq dan melalui timbunan tersebut, Pasukan Persia perlahan menyeberang menghampiri pasukan Muslim. Tidak terlalu lama kedua pasukan sudah berhadap-hadapan bersiap-siap untuk memulai sebuah perang yang maha dahsyat yang pernah terjadi pada masa itu, 36.000 Pasukan Muslim akan bertempur habis-habisan karena bila mereka gagal, tidak ada yang tahu kapan mereka dapat kembali lagi menggempur Persia yang ratusan tahun menjajah tanah mereka. 120.000 Pasukan Persia dengan 33.000 Gajah Perang bersenjata lengkap juga akan berperang habis-habisan, karena jika mereka gagal dipastikan Mada’in ibukota mereka akan disapu Pasukan Muslim dan berakhirlah Masa Kekaisaran mereka.


Saat itu Sa’ad bin abi Waqqas sedang kambuh penyakit punggungnya, dengan memakai tandu, panglima hebat ini berkeliling memeriksa pasukannya dan dia menulis surat yang dibacakan oleh pendampingnya  : “saya mengangkat Khalid bin Urfatah menggantikan saya memimpin kalian, kalau tidak karena penyakitku ini kambuh, sayalah yang akan memegang pimpinan. Saya sekarang tertelungkup tapi hati saya bersama kalian. Ikutilah perintahnya, patuhilah dia. Segala yang diperintahkannya itu atas perintah saya”. Kemudian Sa’ad melanjutkan dengan berpidato mengutip Al-Quran, Surat Al-Anbiyya : 105 “Dan sungguh telah kami tulis didalam Kitab Zabur sesudah Lauhil Mahfuz, bahwasanya bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hambaku yang sholeh”. Sebuah ayat yang memicu adrenalin Pasukan Muslim, dengan teriakan “ambil janji Allah, ambil warisan kalian” segera gema takbir berkumandang menggetarkan jantung Pasukan Persia.

bersambung..................................

No comments:

Post a Comment

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...