Abu Ubaid dan Perang Jembatan /
Qadisiyah 2
Musanna berangkat lebih dahulu ke Hirah menemui pasukan yang
ditinggalkannya, Abu Ubaid menyusul dengan 4000 pasukan dari Madinah, ditengah
jalan bergabung pula pasukan dari suku-suku Jazirah sehingga jumlah pasukan
menjadi 10.000 orang. Perang pertama berlangsung di Namariq antara Hirah dan
Qadisiyah, Pasukan Persia yang dipimpin Javan dapat dihancurkan bahkan Javan
sendiri tertawan oleh Pasukan Muslim. Perang selanjutnya berlangsung di Saqatiah,
Pasukan Persia yang dipimpin Narsi hancur porak poranda dan meninggalkan harta
jarahan yang cukup banyak. Pasukan Muslim dibawah pimpinan Abu Ubaid bergerak
terus maju sampai ke Barusma dan menghancurkan Pasukan Persia dibawah pimpinan
Jalinus yang bertahan disana. Musanna kembali ke Hirah setelah perang ini
sementara Abu Ubaid dan pasukannya mundur ke Qus An-Natif menanti kedatangan
Pasukan lawan diseberang sungai, terdengar kabar bahwa Pasukan Persia di
mobilisasi besar-besaran dari Mada’in (Ibukota Persia) untuk menghancurkan
Pasukan Muslim.
Akhirnya Pasukan Persia tiba dengan didahului Pasukan Gajah di barisan
depan, sekarang antara dua pasukan ini hanya dibatasi oleh sungai dengan
jembatan sebagai penghubungnya. Jumlah Pasukan Muslim tidak sampai 10.000 orang
saat itu, sementara Musanna telah mendapat kabar dan baru bergerak dari Hirah
untuk bergabung. Datanglah utusan Pasukan Persia membawa pesan dari Bahman
Jadhuweh yang isinya “ kalau Pasukan Muslim tidak menyeberang maka merekalah
yang akan menyeberangi jembatan”. Abu Ubaid dalam keadaan sangat percaya diri,
dia telah mengantongi beberapa kemenangan sebelumnya, walaupun sudah
diperingatkan oleh sahabat-sahabatnya untuk tidak menyeberang, dia berkeras
untuk menyeberangi jembatan. Dipimpin sendiri oleh Abu Ubaid Pasukan bergerak
menyeberang menuju pasukan musuh, segera hujan anak panah berhamburan menimpa
pasukan muslim, pasukan yang berhasil menyeberang berhadapan dengan Pasukan
Gajah dan pertempuranpun berlangsung sengit, gelombang pasukan Abu Ubaid
menumbangkan Pasukan Gajah Persia satu demi satu, debu mengepul, derap kaki
pasukan, gemerincing pedang dan teriakan menggema ke langit. Abu Ubaid makin
bersemangat melihat Pasukan Gajah bertumbangan, sampai dia melihat seekor Gajah
Putih besar di kejauhan dan segera dia memacu kudanya menghampiri Gajah
tersebut, pergulatan berakhir dengan syahidnya Abu Ubaid, bendera segera
diambil oleh Banu Syaqif (kaum Abu Ubaid) dan berturut-turut 7 pengganti Abu
Ubaid ikut syahid dalam petempuran itu.
Musanna yang datang dari belakang melihat situasi yang sudah kacau
balau pada Pasukan Muslim, segera dia mengambil bendera yang sudah jatuh,
mengamuk sejadi-jadinya sambil memerintahkan sisa pasukan untuk mundur. Entah
berapa banyak Pasukan Persia yang meregang nyawa karena kibasan pedangnya,
sambil terus memerintahkan pasukannya mundur, Musanna menahan Pasukan Persia,
tubuhnya sudah penuh dengan luka dan sebatang anak panah menancap di bahunya,
tapi dia harus menyelamatkan sisa pasukannya, bersamanya ikut menahan Pasukan
Persia agar tidak mengejar Pasukan Muslim adalah Abu Zaid At-Ta’I An-Nasrani
dan Salit bin Qais. Setelah seluruh pasukannya menyeberang barulah Musanna
menyeberang menyusul pasukan dengan meninggalkan Salit bin Qais yang syahid
bersama ribuan pahlawan Islam yang gugur pada hari itu. Musanna kemudian
memimpin pasukannya mundur untuk menyusun kekuatan kembali ke Marwahah terus ke
Hirah dan menyusur ke selatan sampai ke Ulais. Pasukan Persia kembali ke
Mada’in, hanya pasukan kecil yang dipimpin oleh Jarvan dan Mardansyah mencoba
mengejar Musanna dan mereka berdua bersama pasukannya tewas ditangan Pasukan
Muslim.
bersambung..........................................
bersambung..........................................
No comments:
Post a Comment