Wednesday, September 21, 2016

Qadisiyah 2


Abu Ubaid dan Perang Jembatan / Qadisiyah 2

Musanna berangkat lebih dahulu ke Hirah menemui pasukan yang ditinggalkannya, Abu Ubaid menyusul dengan 4000 pasukan dari Madinah, ditengah jalan bergabung pula pasukan dari suku-suku Jazirah sehingga jumlah pasukan menjadi 10.000 orang. Perang pertama berlangsung di Namariq antara Hirah dan Qadisiyah, Pasukan Persia yang dipimpin Javan dapat dihancurkan bahkan Javan sendiri tertawan oleh Pasukan Muslim. Perang selanjutnya berlangsung di Saqatiah, Pasukan Persia yang dipimpin Narsi hancur porak poranda dan meninggalkan harta jarahan yang cukup banyak. Pasukan Muslim dibawah pimpinan Abu Ubaid bergerak terus maju sampai ke Barusma dan menghancurkan Pasukan Persia dibawah pimpinan Jalinus yang bertahan disana. Musanna kembali ke Hirah setelah perang ini sementara Abu Ubaid dan pasukannya mundur ke Qus An-Natif menanti kedatangan Pasukan lawan diseberang sungai, terdengar kabar bahwa Pasukan Persia di mobilisasi besar-besaran dari Mada’in (Ibukota Persia) untuk menghancurkan Pasukan Muslim.

Akhirnya Pasukan Persia tiba dengan didahului Pasukan Gajah di barisan depan, sekarang antara dua pasukan ini hanya dibatasi oleh sungai dengan jembatan sebagai penghubungnya. Jumlah Pasukan Muslim tidak sampai 10.000 orang saat itu, sementara Musanna telah mendapat kabar dan baru bergerak dari Hirah untuk bergabung. Datanglah utusan Pasukan Persia membawa pesan dari Bahman Jadhuweh yang isinya “ kalau Pasukan Muslim tidak menyeberang maka merekalah yang akan menyeberangi jembatan”. Abu Ubaid dalam keadaan sangat percaya diri, dia telah mengantongi beberapa kemenangan sebelumnya, walaupun sudah diperingatkan oleh sahabat-sahabatnya untuk tidak menyeberang, dia berkeras untuk menyeberangi jembatan. Dipimpin sendiri oleh Abu Ubaid Pasukan bergerak menyeberang menuju pasukan musuh, segera hujan anak panah berhamburan menimpa pasukan muslim, pasukan yang berhasil menyeberang berhadapan dengan Pasukan Gajah dan pertempuranpun berlangsung sengit, gelombang pasukan Abu Ubaid menumbangkan Pasukan Gajah Persia satu demi satu, debu mengepul, derap kaki pasukan, gemerincing pedang dan teriakan menggema ke langit. Abu Ubaid makin bersemangat melihat Pasukan Gajah bertumbangan, sampai dia melihat seekor Gajah Putih besar di kejauhan dan segera dia memacu kudanya menghampiri Gajah tersebut, pergulatan berakhir dengan syahidnya Abu Ubaid, bendera segera diambil oleh Banu Syaqif (kaum Abu Ubaid) dan berturut-turut 7 pengganti Abu Ubaid ikut syahid dalam petempuran itu.


Musanna yang datang dari belakang melihat situasi yang sudah kacau balau pada Pasukan Muslim, segera dia mengambil bendera yang sudah jatuh, mengamuk sejadi-jadinya sambil memerintahkan sisa pasukan untuk mundur. Entah berapa banyak Pasukan Persia yang meregang nyawa karena kibasan pedangnya, sambil terus memerintahkan pasukannya mundur, Musanna menahan Pasukan Persia, tubuhnya sudah penuh dengan luka dan sebatang anak panah menancap di bahunya, tapi dia harus menyelamatkan sisa pasukannya, bersamanya ikut menahan Pasukan Persia agar tidak mengejar Pasukan Muslim adalah Abu Zaid At-Ta’I An-Nasrani dan Salit bin Qais. Setelah seluruh pasukannya menyeberang barulah Musanna menyeberang menyusul pasukan dengan meninggalkan Salit bin Qais yang syahid bersama ribuan pahlawan Islam yang gugur pada hari itu. Musanna kemudian memimpin pasukannya mundur untuk menyusun kekuatan kembali ke Marwahah terus ke Hirah dan menyusur ke selatan sampai ke Ulais. Pasukan Persia kembali ke Mada’in, hanya pasukan kecil yang dipimpin oleh Jarvan dan Mardansyah mencoba mengejar Musanna dan mereka berdua bersama pasukannya tewas ditangan Pasukan Muslim.

bersambung..........................................

No comments:

Post a Comment

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...