Musana Wafat dan Sa’ad bin Abi
Waqqas / Qadisiyah 4
Setelah mencapai Sungai Tigris, Musanna menarik pasukannya mundur
kembali untuk menyusun kekuatan, tujuan selanjutnya adalah membebaskan Mada’in
dan tentunya ini tidak mudah. Pasukan Persia sedang menghimpun kekuatan besar
untuk menahannya, mereka belajar dari rentetan kekalahan yang dideritanya dari
Pasukan Jazirah. Musanna mengirim surat kepada Khalifah Umar dan melaporkan
tentang rencananya serta persiapan Pasukan Persia yang diketahuinya.
Khalifah mengirimkan bala bantuan, pasukan yang dipimpin oleh seorang
“sahabat” yaitu Saad bin Abi Waqas (muslim pertama yang melepaskan anak panah
dalam jihad) yang membawa surat dari Khalifah yang menunjuknya sebagai
Panglima. Saad sempat tinggal beberapa hari, bersama Musanna dan karena
beratnya luka yang diderita akibat perang sebelumnya, akhirnya Musanna
menghembuskan nafas terakhirnya di Zu Qar, Markas pasukan Jazirah yang
dibangunnya, Selamat Jalan Panglima, semoga Allah mensucikan ruh mu, engkau
yang tak pernah surut dalam berjihad, tetap memimpin dalam keadaan apapun,
tidak mengeluh walaupun selalu ditempatkan sebagai orang nomor 2, sejarah
mencatat dan mensejajarkan dirimu dengan sahabatmu Khalid bin Walid “
Syaifullah”.
Saad bi Abi Waqas yang dijuluki “Singa yang masih dengan cakarnya”,
sahabat dan masih terhitung Paman Rasulullah berangkat dengan 4.000 pasukan
terpilih dari Medinah, sepanjang perjalanan menuju Irak bergabung pula
pasukan-pasukan kabilah Arab memenuhi panggilan Khalifah, diantara mereka
terlihat Amr bin Ma’di Karib Az-Zabidi, Tulaihah bin Khuwailid Al-Asadi dan
Asyi’as bi Qais al-Kindi yang merupakan pimpinan-pimpinan kabilah saat itu.
Menyusul pula 8.000 putra terbaik dari Syam turut bergabung dipimpin oleh
Hasyim bin Utbah, sehingga jumlah pasukan saat mendekati Qadisiyyah telah
mencapai 36.000 orang, jumlah terbesar Pasukan Muslim yang pernah ada.
Selama masa persiapan, Saad terus berkomunikasi lewat surat dengan
Khalifah tentang situasi dan kondisi saat itu dan atas petunjuk Khalifah
Pasukan Muslim mulai bergeser dari Zu Qar ke Syaraf kemudian berlanjut ke
Sydraf, berhenti cukup lama di Uzaib sebelum bergerak lagi mendekati
Qadisiyyah.
Sudah 2 bulan sejak mereka bergeser dari Zu Qar dan telah 1 bulan mereka
lalui di Uzaib, sampai akhirnya datang perintah untuk mengirimkan utusan ke
Mada’in. Berangkatlah beberapa Pimpinan Kabilah untuk menemui Kisra Yazdigird
untuk menyampaikan pesan Khalifah kepada Kisra Persia yang isinya mengajak
masuk Islam atau bila menolak harus membayar jizyah atau perang. Betapa murka
Kisra Yazdigird mendengarkan pesan tersebut dengan tegas ia menolak masuk Islam
dan memilih Perang.
bersambung.............................................
bersambung.............................................
No comments:
Post a Comment