Wednesday, September 21, 2016

Qadisiyah 4


Musana Wafat dan Sa’ad bin Abi Waqqas / Qadisiyah 4

Setelah mencapai Sungai Tigris, Musanna menarik pasukannya mundur kembali untuk menyusun kekuatan, tujuan selanjutnya adalah membebaskan Mada’in dan tentunya ini tidak mudah. Pasukan Persia sedang menghimpun kekuatan besar untuk menahannya, mereka belajar dari rentetan kekalahan yang dideritanya dari Pasukan Jazirah. Musanna mengirim surat kepada Khalifah Umar dan melaporkan tentang rencananya serta persiapan Pasukan Persia yang diketahuinya.

Khalifah mengirimkan bala bantuan, pasukan yang dipimpin oleh seorang “sahabat” yaitu Saad bin Abi Waqas (muslim pertama yang melepaskan anak panah dalam jihad) yang membawa surat dari Khalifah yang menunjuknya sebagai Panglima. Saad sempat tinggal beberapa hari, bersama Musanna dan karena beratnya luka yang diderita akibat perang sebelumnya, akhirnya Musanna menghembuskan nafas terakhirnya di Zu Qar, Markas pasukan Jazirah yang dibangunnya, Selamat Jalan Panglima, semoga Allah mensucikan ruh mu, engkau yang tak pernah surut dalam berjihad, tetap memimpin dalam keadaan apapun, tidak mengeluh walaupun selalu ditempatkan sebagai orang nomor 2, sejarah mencatat dan mensejajarkan dirimu dengan sahabatmu Khalid bin Walid “ Syaifullah”.

Saad bi Abi Waqas yang dijuluki “Singa yang masih dengan cakarnya”, sahabat dan masih terhitung Paman Rasulullah berangkat dengan 4.000 pasukan terpilih dari Medinah, sepanjang perjalanan menuju Irak bergabung pula pasukan-pasukan kabilah Arab memenuhi panggilan Khalifah, diantara mereka terlihat Amr bin Ma’di Karib Az-Zabidi, Tulaihah bin Khuwailid Al-Asadi dan Asyi’as bi Qais al-Kindi yang merupakan pimpinan-pimpinan kabilah saat itu. Menyusul pula 8.000 putra terbaik dari Syam turut bergabung dipimpin oleh Hasyim bin Utbah, sehingga jumlah pasukan saat mendekati Qadisiyyah telah mencapai 36.000 orang, jumlah terbesar Pasukan Muslim yang pernah ada.

Selama masa persiapan, Saad terus berkomunikasi lewat surat dengan Khalifah tentang situasi dan kondisi saat itu dan atas petunjuk Khalifah Pasukan Muslim mulai bergeser dari Zu Qar ke Syaraf kemudian berlanjut ke Sydraf, berhenti cukup lama di Uzaib sebelum bergerak lagi mendekati Qadisiyyah.


Sudah 2 bulan sejak mereka bergeser dari Zu Qar dan telah 1 bulan mereka lalui di Uzaib, sampai akhirnya datang perintah untuk mengirimkan utusan ke Mada’in. Berangkatlah beberapa Pimpinan Kabilah untuk menemui Kisra Yazdigird untuk menyampaikan pesan Khalifah kepada Kisra Persia yang isinya mengajak masuk Islam atau bila menolak harus membayar jizyah atau perang. Betapa murka Kisra Yazdigird mendengarkan pesan tersebut dengan tegas ia menolak masuk Islam dan memilih Perang. 

bersambung.............................................

No comments:

Post a Comment

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...