Wednesday, September 21, 2016

Qadisiyah 9


Kemenangan Pasukan Muslim / Qadisiyah 9
Paginya Sa’ad terlihat lega mengetahui pada perang malam itu pasukannya yang unggul, malam banjir darah itu dikenal dengan nama “Lailatul Harir” atau Malam yang Geram. Pasukan ini sudah 24 jam bertempur tapi tidak ada tanda-tanda mereka mau beristirahat, Terlihat Qa’qa sudah mengumpulkan lagi pasukannya, kemudian dia berpidato : ‘Kemenangan dalam pertempuran sebentar lagi ini ditangan pihak yang mendahului, Sabarlah sebentar, lalu kita menyerang lagi, kemenangan ditangan orang yang sabar dan tabah”.

Kemudian didahului dengan sekelompok perwira, gelombang Pasukan Muslim memasuki wilayah markas Pasukan Persia, gelombang pasukan ini terbagi 3 bagian, sayap kiri dan kanan serta tengah yang dikomandoi langsung oleh Qa’qa bin Amr. Pertempuran berlangsung sengit, saat terdengar azan zuhur terlihat Pasukan  Persia sudah kacau balau, Fairuzan dan Hormuzan di sayap kiri dan kanan sudah terdesak mundur, Pasukan Qa’qa sudah sampai didepan tenda Rustum, tetapi Rustum sudah melarikan diri bersama beberapa keledai yang membawa barang-barangnya. Hilal bin Al-qamah melihat dan kemudian mengejarnya, jatuh bangun Panglima Persia ini sebelum akhirnya tersungkur di sungai, segera Hilal menghampiri dan menebas lehernya, berakhirlah sepak terjang Panglima Persia yang ditakuti ini ditangan Hilal bin Al-qamah. Melihat panglimanya terbunuh, Jalinus menyerukan agar pasukannya mundur lewat bendungan yang melintasi sungai, akan tetapi bendungan tersebut runtuh dan menimbun 30.000 Pasukan Persia yang melintas diatasnya. Tercerai berailah Pasukan Persia, sisa pasukan yang ada mundur dan melarikan diri. Atas perintah Sa’ad, disebarlah pasukan pengejar agar sisa Pasukan Persia tidak dapat berkumpul lagi, Qa’qa dan Syurahbil memimpin pengejaran disusul pula oleh Zuhrah At-Tamimi beserta pasukannya. Sisa Pasukan Persia yang ditemukan sebagian besar ditawan dan sebagian lagi terbunuh karena melakukan perlawanan.

Berakhir sudah satu episode perang yang Maha Dahsyat dengan kemenangan ditangan Pasukan Muslim. Selama berbulan-bulan seluruh Jazirah menantikan akhir perang ini, dari Uzaib sampai ke Aden Abyan, dari Abella sampai Baitul Mukadas (Yerusalem). Berita gembira tersebut mengharu biru ditanah Arab, Hancurnya Persia adalah bukti Kebesaran Allah Azza wa Jalla, Imperium Majusi tersebut akhirnya runtuh ditangan Sa’ad dan teman-temannya, setelah selama ratusan tahun menguasai tanah-tanah di Jazirah bergantian dengan Imperium Romawi.

Catatan;
Perang Qadisiyah tidak berhenti di Qadisiyah saja, sejarah mencatat Pasukan Persia selanjutnya dikejar sampai ke Mada'in (Ibukotanya) bahkan terdorong jauh sampai ke daerah Samarkand sekarang.

Perang ini tidaklah terlalu populer dikalangan Sejarawan Islam saat ini, karena dipicu oleh sikap Chauvinism Pan Arabic, dalam konteks yang sama Sejarawan Islam juga melupakan Perang Hittin, yaitu perang dimana Salahuddin Al Ayyubi (Saladin) menghancurkan Pasukan Salib dan membebaskan Yerusalem. Kedua perang tersebut di motori oleh “bukan Arab”, dimana Musanna Bin Harisah adalah orang Bahrain dan Salahuddin adalah orang Kurdi.  Betapa sedih kita melihat bahwa yang mengangkat Perang Hittin ke layar lebar dengan judul “Kingdom of Heaven” bukanlah "kita".

Salah satu sebab mereka dilupakan juga adalah simpul persaudaraan yang luar biasa, Pasukan Musanna bin Harisah merupakan pasukan campuran Muslim dan Nasrani, sementara Salahuddin Al Ayyubi menunjukkan kebesarannya dengan mengampuni sisa Pasukan Salib dan membiarkan mereka keluar dari Yerusalem dengan aman, padahal sejarah mencatat saat mereka memasuki Yerusalem, banjir darah didalam kota bagaikan anak sungai yang merupakan darah Muslim dan Yahudi.

Allhu’alam bissawab
Barakallahu liwalakum, wassalamualaikum wr wb

Taken from                         :  Umar Ibn Khattab by Muhammad Husain Haekal
Translate by                       :  Ali Audah

Edit & Re-touch by          :  Ilalang

No comments:

Post a Comment

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...