Senandung sore hari.
Suatu sore, dalam perjalanan pulang kerumah, tiba-tiba anak bujang bertanya : “Bi, ada gak dosa yang gak diampuni?”. Pertanyaan sederhana yang jawabannya sama sekali tidak sederhana. Kujawab : “ada nak, namanya syirik atau menyekutukan Allah”. Lalu dijawab lagi : “maksudnya gimana Bi?”. Lalu kuterangkan perlahan : “Ingat gak do’a sehabis wudhu, kalimat pertama yang kita baca adalah Asyhadu ala ilaha ilallah wahdahu la syarikalah, nah.. la syarikalah ini maksudnya “tiada sekutu bagiNya”, artinya tidak ada partner karena Allah itu “qiyamuhu binafsihi” atau berdiri sendiri”. Jadi kita tak boleh menyamakan Allah dengan makhluk apalagi menganggap sesuatu itu lebih dari Allah, ini yang dimaksud dengan syirik.
Pertanyaanpun berlanjut : “jadi kalau orang berdosa besar selain syirik itu akan diampuni?”. “Iya nak” jawabku, “selagi nafas masih ada dan kita bertobat, pasti akan diampuni karena Allah itu Al Ghafur atau Dzat Yang Maha Pengampun. Ingat ga dulu waktu kamu kecil, aby sering cerita tentang Sayyidina Umar, tentang Al Wahsi”.
Kemudian kulanjutkan : “Yuk aby ingetin lagi. Sayyidina Umar ra sebelum masuk Islam pernah mengubur bayi perempuannya hidup2. Ada ga dosa yang lebih besar dari ini? Tapi kemudian beliau masuk Islam dan bertobat, lalu menjadi salah satu sahabat terdekat Rasulullah SAW, bahkan Rasulullah memberikan gelar Al-Farouk (sang pembeda) kepadanya dengan ucapan, Allah telah memberikan kebenaran di hati dan lidah Umar”.
Lalu ada Al-Wahsy, budak Siti Hindun yang membunuh Paman Rasulullah SAW Sayyidina Hamzah ra. Saat Fath’ul Makkah dimana Rasulullah dan para sahabat memasuki kota Makkah, banyak kaum quraisy yang masuk Islam, termasuk Al-Wahsy. Setelah bersyadahat dia menghadap Rasulullah dan meminta maaf. Lalu Rasulullah berkata : “ aku maafkan engkau Wahsy, namun aku juga manusia, kumohon agar kau menjaga jarak denganku”. Gembira Al-Wahsy karena dimaafkan perbuatannya membunuh Paman Rasulullah, namun bersedih dia karena Rasulullah minta agar jangan berada di dekatnya. Hari demi hari dilalui Wahsy dengan ibadah dan bertobat kepada Allah Ta’ala, saat malam tiba sholatnya bercucuran air mata, doa’nya hanya satu, Ya Rabb.. berikan aku amalan yang mampu menggugurkan dosa atas perbuatanku. Saat Rasulullah wafat dan digantikan oleh Sayyidina Abubakar, terjadilah perang Yamamah menghadapi sang nabi palsu Musailamah Al Kahzab. Wahsy berdiri paling depan dalam pasukan muslim, berharap mendapatkan syahid. Saat perang terjadi tiba-tiba dia melihat Musailamah berdiri persis pada posisi Sayyidina Hamzah saat Perang Uhud. Dengan “bismillahi Allahu Akbar” dilemparkannya tombak panjangnya dari jarak yang cukup jauh dan langsung menembus tubuh Musailamah. Seketika perang berakhir dan Wahsy terduduk sambil mengangkat tangannya sembari berteriak : “terima kasih Ya Raabbb, kau telah kabulkan doaku” demikian teriaknya berulang-ulang dengan berurai air mata.
Lalu ada Tulaihah bin Khuwailid Al Asadi. Panglima perang Musailamah yang ketika selesai perang Yamamah bertobat dan kembali menjadi muslim yang taat. Saat perang Qadisiyyah, Tulaihah menjadi Singa gurun yang lapar, melakukan solo run memasuki markas pasukan Persia, mengobrak-abriknya lalu keluar lagi. Dia menjadi pahlawan bagi pasukan muslim saat perang Qadisiyyah bersama Qaqa bin Abdillah. Allah mengabulkan permintaan syahidnya saat penyerbuan benteng Persia setelah perang Qadisiyyah.
“Itu hanya beberapa contoh nak, betapa Allah itu Maha pengampun, bahkan yang berdosa demikian besarpun dapat Allah tinggikan derajat kemuliannya bila bertobat dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar tobat. Masih banyak lagi contoh lain”.
“Itu hanya beberapa contoh nak, betapa Allah itu Maha pengampun, bahkan yang berdosa demikian besarpun dapat Allah tinggikan derajat kemuliannya bila bertobat dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala dengan sebenar-benar tobat. Masih banyak lagi contoh lain”.
Demikian senandung sore yang berkualitas bersama anak bujang. Semoga Allah Ta’ala merahmati, meridhoi dan mengampuni kita semua. Aamiinn…
------- ilalang -------
No comments:
Post a Comment