Monday, July 8, 2019

Toleransi

Bismillahirrahmanirrahim…

Toleransi

Ada sebuah cerita tentang anak saya yang bersekolah di negeri orang, umurnya saat itu barulah 15 tahun. Berbagai pertanyaan dari sahabat dan kolega mengarah ke saya soal kenapa anak sekecil itu dibiarkan bersekolah jauh dari orang tua. Sulit memang menjawabnya, terlebih dia anak tunggal, akan tetapi nawaitu untuk memberikan yang terbaik bagi dirinya melandasi hal itu, lalu didasari pula oleh kenyataan bahwa ibadahnya jauh lebih baik dari saya pada saat usia yang sama.

Bersekolah di negeri orang ternyata membuat kita sebagai orang tua harus berfikir extra, awalnya kita survey ke sebuah dormitory dalam rangka mencari tempat tinggal, setelah melihat bahwa dari 600 warganya hanya dia sendiri yang muslim, kami mundur. Setelah mendapat sekolah dan homestay ada lagi masalah, dimana dia akan sholat dan bagaimana dengan sholat jumat? Kedua hal ini sudah menjadi pertanyaan anak saya sejak awal.

Setelah bicara dengan para guru dan mendapat keyakinan bahwa dia akan diizinkan untuk melaksanakan sholat disekolah, barulah kami tenang dan dapat meninggalkannya disana. Begitulah akhirnya dia mulai bersekolah ditempat baru, teman baru, guru baru dan semua baru. Semua baik-baik saja sampai akhirnya dia mengabarkan pada ibunya bahwa setiap jumat dia selalu terlambat masuk kelas siang karena harus sholat jumat dan terburu-buru makan siang. Miris memang, tapi kita tidak mempunyai solusi apapun, kita menganggap itulah resiko yang harus dihadapi, jalani saja.

Tahun kedua bersekolah, kami menyempatkan diri bertemu dengan guru-gurunya, setelah ngobrol panjang lebar soal sekolah akhirnya sampailah pertanyaan tentang ibadah. Cukup mengejutkan jawaban dari wali kelasnya dan saya ragu apakah disini kita akan mendapat perlakuan yang sama, jawaban itu adalah :
1.       Anak saya mempunyai tempat sholat di perpustakaan/library
2.       Jam pelajaran hari jumat diundur satu jam agar anak saya tidak terlambat masuk kedalam kelas.

Luar biasa bukan? Hanya karena satu orang, sekolah mengambil kebijaksanaan untuk memundurkan jam pelajaran. Subhanallah…. Kami sendiri tidak habis fikir, kenapa jadi seperti itu, sungguh Allah Maha Mengetahui.

Suatu hari saat bertelepon dengan ibunya, masa itu sedang ramai demo religi di tanah air dan ibunya bertanya bagaimana tanggapannya (karena ternyata dia mengikuti berita tanah air juga). Sebuah jawaban sederhana meluncur dari mulutnya : “mereka begitu karena tidak pernah merasakan menjadi minoritas bu”. Sebuah jawaban yang menohok dari seorang anak bangsa.

Semoga bermanfaat

------- ilalang -------

No comments:

Post a Comment

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...