Thursday, December 27, 2018

3 orang ..oohh 3 orang ( 3 people .. oohh 3 people)

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahim..

Teringat cerita tentang 3 orang ini, kemudian dicarilah agar dapat berbagi, semoga bermanfaat dan semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah ta'aala, satu-satunya tempat bergantung dan tempat memohon pertolongan


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah yang Maha tinggi dan Maha suci akan turun kepada hamba pada Hari Kiamat untuk memberikan keputusan di antara mereka. Dan setiap umat dalam kondisi berlutut. 

Kemudian orang yang pertama kali dipanggil adalah orang yang menghafal Al-Quran (Al-Qari), orang yang jihad di jalan Allah, dan orang yang banyak harta. Maka Allah berkata kepada sang qari` (orang yang bisa dan paham Al-Quran), ‘Tidakkah Kuajarkan kepadamu apa yang saya turunkan kepada Rasul -Ku?’ Dia menjawab, ‘Benar wahai Tuhanku’. Allah berkata lagi, ‘Apa yang kamu perbuat terhadap apa yang sudah kamu ketahui itu?’ Dia menjawab, ‘Saya menjalankannya sepanjang malam dan sepanjang siang.’ Maka Allah berkata, ‘Kamu telah berdusta’. Dan para Malaikat berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Kemudian Allah berkata kepadanya, ‘Justru kamu melakukan hal itu dengan maksud agar dikatakan: Si fulan adalah qari`’. Dan hal itu telah dikatakan kepadamu.’

Kemudian didatangkan orang yang mempunyai banyak harta. Allah berkata kepadanya, ‘Tidakkah sudah Kulimpahkan harta kepadamu hingga kamu tidak membutuhkan siapa pun?’ Orang itu menjawab, ‘Benar wahai Rabbku.’ Allah bertanya lagi, ‘Apa yang kamu kerjakan terhadap harta yang Kuberikan kepadamu itu?’’ Dia menjawab, ‘Saya menggunakannya untuk menyambung silaturrahmi dan bersedekah.’ Allah berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Para Malaikat juga berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Kemudian Allah berkata, ‘Justru kamu melakukan itu dengan maksud agar dikatakan: Si Fulan adalah lelaki yang dermawan.’ Dan hal itu sudah dikatakan kepadamu.

Kemudian didatangkan orang yang terbunuh di jalan Allah. Maka Allah berkata, ‘Dalam rangka apa kamu terbunuh?’ Dia menjawab, ‘Saya diperintah berjihad di jalan Engkau. Maka saya berperang hingga terbunuh.’ Allah berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Para Malaikat juga berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Allah berkata, ‘Justru kamu melakukan itu agar dikatakan kepadamu: Si Fulan adalah pemberani. Dan hal itu telah dikatakan kepadamu.’

Kemudian Rasulullah saw menepuk kedua lututku sambil berkata, “Wahai Abu Hurairah! Ketiga golongan itu adalah makhluk yang pertama kali neraka dinyalakan untuk mereka pada Hari Kiamat.” (H.R. At-Tirmidzi dalam sunannya).

Al-Quranul Karim, Surat Hud ayat 15-16:
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”

Allahu'alam bissawab
Barakallahu liwalakum
Wass
ACT

Wednesday, December 26, 2018

Sholat Jenazah (corpse prayer)


Assalamualaikum wr wb

Saudara dan Sahabatku..

Disenja usia ini, hampir tiap hari ada berita tentang kematian, entah itu tetangga, teman, temannya teman, sanak saudara dan lainnya.  Tiba-tiba terlintas difikiran, apakah kita semua (terutama yang laki-laki) sudah faham tentang pengurusan jenazah? Teringat pengalaman suatu hari saat melayat dan akan menshalatkan jenazah, tidak ada yang maju untuk menjadi Imam Shalat, termasuk Imam Masjid dan Pengurus Masjid lainnya, kenapa?

Jawabannya ternyata bahwa sudah ditentukan secara Syar’I mengenai yang berhak menjadi Imam Shalat Jenazah dengan urutan sebagai berikut :
1.       Ayah jenazah.
2.       Kakek, ayah dari ayahnya jenazah.
3.       Anak laki-laki jenazah.
4.       Cucu laki-laki dari anak laki-laki jenazah.
5.       Saudara kandung laki-laki jenazah.
6.       Saudara laki-laki yang seayah dengan jenazah.
7.       Keponakan berjenis kelamin laki-laki dari saudara laki-laki sekandung jenazah.
8.       Paman saudara yang sekandung dari ayah jenazah.
9.       Paman saudara yang seayah dengan jenazah.
10.   Keponakan berjenis kelamin laki-laki yang masih saudara dan sekandung dengan jenazah.
11.   Sepupu atau anak dari paman yang masih saudara kandung dengan jenazah.
12.   Sepupu yang merupakan anak dari paman yang seayah dengan jenazah.
13.   Tuan yang pernah memberikan kemerdekaan bagi si jenazah.
14.   Sultan maupun presiden.
15.   Kerabat berjenis kelamin laki-laki dan bukan menjadi ahli waris. Yang seperti ini didahulukan yang hubungan kekerabatannya lebih dekat dengan jenazah misalnya kakak ayah dari jenazah. Setelah itu cucu laki-laki dari anak perempuan jenazah.
16.   Suami jenazah.
17.   Selain saudara dan kerabat jenazah

Oleh karena itu, bilamana ingin orang lain yang menjadi Imam Shalat Jenazah, maka mereka yang berada pada urutan tersebutlah yang harus meminta kepada yang bersangkutan. Tanpa diminta, maka siapapun yang tidak termasuk dalam urutan tersebut akan merasa tidak berhak.

Selanjutnya bagaimanakah urutan shalat jenazah itu? (saya yakin semua sudah tahu, ini hanya mengingatkan), hendaknya jenazah sudah dimandikan dan dikafani, boleh saja belum dikafani tapi hukumnya Makruh.
1.       Wudhu
2.       Jama’ah, sebaiknya 3 saf dan tetap ganjil kalau lebih dari 3 saf
3.       Niat “Ushalli alaa  hadzal mayyiti (hadzihil mayyitati/perempuan) arba’a takbiratin fardhol kifaayati Imaaman (makmuman) lillahi ta’aala”
4.       Takbir Pertama, membaca Al Fatihah
5.       Takbir Kedua, membaca Shalawat Ibrahimiyyah atau Tasyahud Akhir
6.       Takbir Ketiga, membaca “Allahumaghfirlahu(ha) warhamhu(ha) wa’afihi wa’fuanhu(ha)
7.       Takbir Keempat, membaca “Allahuma laa tahrimna ajrahu(ha) wala taftinna ba’dahu(ha) waghfirlana wallahu(ha)
8.       Salam


Setelah salam adalah Do’a yang boleh saja dimintakan pada orang lain untuk memimpinnya.

Demikian semoga bermanfaat, terutama bagi saudara dan sahabatku yang laki-laki, karena kita tak pernah tahu dan bila ternyata tak ada satupun dari 16 orang diatas yang dapat menshalatkanku, maka sungguh suatu kehormatan dan kebahagian bila saudara dan sahabatlah yang meng Imami jenazahku.

Allahu’alam bissawab
Barakallahu li walakum
Wass
ACT


Sunday, December 2, 2018

First Question (Fatal Answer) - bilingual


Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum wr wb

Pertanyaan Pertama.

Pagi ini sebuah diskusi berlangsung menarik didalam kepala, tanya jawab berlangsung dengan cepat yang ditutup dengan sebuah argumentasi yang indah tentang “Pertanyaan Pertama”

Wal awwalu sebenarnya datang dari sebuah statement saat bergurau bersama teman-teman lama beberapa waktu lalu. Bunyinya kira-kira adalah “Kita bertanggung jawab dan akan ditanya diakhirat atas siapa yang kita pilih saat Pilpres nanti”. Saat itu masing-masing membuat argument atas pernyataan tersebut dengan cara masing-masing pula, sehingga sampai pertemuan bubar tidak ada satu kesimpulan atas pernyataan tadi.

Pagi ini pernyataan tersebut muncul lagi dan gurauan mentari pagi ditambah sejuknya asap knalpot kendaraan membuat sebuah elegi tentang masa depan kita.

Saat maut menjemput, dimana Nafs tercerabut dari cangkangnya, melesatlah dia ke angkasa  bersama Ruh demi menjumpai Illahi Robbi (Ya Ayyuhan naftsun mutmainnah, irji’I ila Rabbiki…). Setelah melapor maka Nafs akan kembali ke bumi kemana sang jasad akan dikuburkan sementara Ruh kembali keharibaan Sang Pencipta (Dan di Lauhul Mahfuz terdapat sebuah pohon dimana para ruh berdiam bersama dengan kelompoknya).

Setelah jasad dikuburkan dan 70 langkah setelah pengantar terakhir pergi, kita akan kedatangan tamu (Malaikat Munkar dan Nakir) yang akan melakukan tugasnya menginterogasi dan menginterview kita, dimana saat itu mulut akan terdiam dan seluruh anggota tubuh akan menjawab pertanyaan tersebut.

Pertanyaan Pertama yang akan disampaikan adalah (ini bocoran nih)…..” Man Rabbuka..!!!” Siapa Tuhanmu..!!!. Terbayangkah oleh kita apa yang akan dijawab oleh seluruh anggota tubuh ini (bukan mulut yang menjawab), tentunya tidak ada lagi yang dapat ditutupi, semua terlontar lurus, jujur dan tanpa tedeng aling-aling. Pertanyaan ini berhubungan erat dengan apa yang selalu kita baca dan tunaikan setiap hari, yaitu SYAHADATAIN ditambah lagi dengan janji kita saat membaca Iftitah “Inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi Rabbil Alamin”.

Apakah kita akan gelagapan, gugup dan nervous? Tentu tidak, masing-masing kita akan menjawab dengan tegas dan lugas sebagaimana apa yang dijalani dalam kehidupan didunia. Sebagai ilustrasi, Imam Al Gazali menyitir dalam bukunya “ Al Ghurur/Manusia Tertipu” yang akan kita selaraskan dengan Pertanyaan pertama sebagai berikut;

1.       Abid (ahli Ibadah), dengan dengan lantang akan menjawab bahwa Tuhannya adalah “Ibadah” yang mungkin saat didunia dilakukannya karena/dengan “riya” atau “sum’ah”
2.       Ulama (Ahli Ilmu), akan mejawab pula bahwa Tuhannya adalah “Ilmu” yang dia kejar sedemikian rupa sehingga melupakan fitrahnya sebagai hamba dan mungkin dunia akan meninggikannya karena keilmuannya yang tak disadarinya bahwa itu sia-sia.
3.       Hartawan, akan mejawab Tuhannya adalah “Harta” yang dikejarnya siang malam, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, begitu bangga dia dengan pancapaian dunianya tanpa disadari bahwa eksistensi Tuhan pada dirinya telah bergeser jauh.
4.       Penguasa (Pejabat), akan menjawab Tuhannya adalah “Kekuasaan” dimana dia akan mengejarnya dengan segala macam cara, halal haram hantam, jual semua yang ada, baik aqidah bahkan agama dijadikan senjata demi mencapai kekuasaan yang dikejarnya. Innalillahi…

Iustrasi diatas tentunya hanya untuk mereka yang tertipu bukan untuk mereka yang dalam hidupnya menempatkan Allah swt diatas segalanya, diatas ibadah, ilmu, harta, kekuasaan bahkan diri sendiri (ego).

Demikan ternyata bukan “siapa yang kita pilih saat pilpres” yang harus kita khawatirkan, justru Pertanyaan Pertama ini yang seyogyanya membuat kita cemas dan panas dingin. Semua jawaban pada ilustrasi diatas diatas akan dijawab oleh Malaikat dengan teriakan “WRONG ANSWER BRO” dan cerita selanjutnya tidak layak untuk dijadikan bahan bacaan karena mengandung kekerasan.

Allahu’alam bissawab
Barakallahu li walakum
Wass
ACT


Thursday, November 15, 2018

To; My Son - bilingual


Assalamualaikum wr wb…
Bismilliahirrahmanirrahim

Anakku.. Aby ingin berpesan padamu tentang Adab

Apakah Adab itu..???
Adab adalah ekspresi sikap atau tindakan manusia, baik itu lisan, tulisan maupun gerakan yang berhubungan dengan manusia lainnya, baik berupa antisipasi maupun respon yang kita yakini dibenarkan oleh syariat Islam, didasari oleh hadist atau ajaran para masyaikh dan yang pasti disukai oleh Allah swt.

Apakah ciri adab itu..??

1.  Yang pertama adalah merendahkan diri, ini adalah dasar dari adab agar kita terhindar dari gerakan-gerakan hati yang mengarah ke ujub, sum’ah ataupun riya’. Kerendahan diri menunjukkan ke zuhud an hati manusia, merendahkan diri tidak berarti kita menghinakan diri dihadapan orang lain. Dalam kerendahan diri terkandung sikap hormat baik itu antara murid dan guru, yang muda dan yang tua yang berilmu dan tidak, dan seterusnya. Sikap hormat yang tercermin dalam kerendahan itu adalah refleksi dari Iman, refleksi dari ketidakbergantungannya kita kepada makhluk karena kita sudah memiliki Allah swt sebagai tempat bergantung.  Bayangkan bilamana semua kita saling merendahkan diri, guru merendahkan diri saat berhadapan dengan murid, begitu juga sang murid, yang tua merendahkan diri saat bertemu yang muda, begitu juga yang muda, tentunya yang namanya “nafs” akan bingung untuk darimana mulai menggoda.
Suatu hari nanti kau akan mengalami bahwa saat guru/orang berilmu menerangkan sesuatu kita harus diam, saat orang bicara kita harus mendengar, saat orang menegur kita harus menjawab, saat bertemu orang kita mengucap salam dan menjawab salam, begitu seterusnya.
Suatu hari nanti kau akan mengerti bahwa dalam Islam itu adab sangatlah diutamakan, ada adab bertamu dan menerima tamu, ada adab bertetangga, ada adab bersaudara, ada adab anak dan orang tua, ada adab ke kamar mandi, ada adab makan, dst…dst. Indah betul Islam ini nak.
Dalam literatur Islam tuntunan Adab ini dapat ditemukan baik dalam Al Quran, Hadits maupun Hadits Qudsi, biasanya dimulai dengan kata-kata “Belum beriman seseorang yang ……..”, tuntunan adab juga dapat ditemukan dalam literatur tentang Adab yang di tulis oleh para Masyaikh, baik itu ahli hakikat maupun ahli syariat. Selain itu pelajaran Adab dapat ditemukan dalam pengajian2 baik hakikat maupun syariat yang ditandai dengan mempelajari natija (gerak laku) para Masyaikh yang terdahulu.

2.   Yang Kedua, Adab mencerminkan Iman seseorang. Allah swt lebih dulu menanamkan Iman ke dalam diri kita masing2, kemudian Iman ini mengekspresikan diri terhadap lingkungannya dalam bentuk Adab, lalu Adab ini membuat manusia sangat gampang mencerna ilmu (Sayyiidina Ali ra. berkata ; “Adab mendahului Ilmu”). Ilmu yang didasari keikhlasan dan ridho Ilahi akan menghasilkan Amal (tentunya Amal Sholeh), kemudian Allah swt akan menambahkan Iman pada diri kita sebagai ganjaran atas ilmu yang diamalkan. Begitulah seterusnya bertambah keimanan seseorang.

Demikian anakku, semoga engkau dapat mengerti dan memahami, kalau tidak kini mungkin nanti.

Allahu'alam bissawab

Barakallahuli walakum
Wassalamualaikum Wr Wb
ACT 

Tuesday, November 13, 2018

Penyimpan Ingatan / Memory Keeper


Assalamualaikum Wr Wb

INGATAN MANUSIA

Sepanjang perjalanan pagi ini, muncul sebuah pencerahan tentang memory yang intinya kira2 begini :

1. Memory disimpan dalam 2 tempat (persis komputer), jangka pendek disimpan di otak (ROM) kemudian terjadi pemilahan (sortir) untuk masuk pada penyimpanan jangka panjang pada qalbu (RAM). Nah kriteria pemilahan inilah yang menyebabkan perbedaan antara orang satu dengan lainnya dalam hal mengingat satu peristiwa, karena mereka punya kriteria yang berbeda-beda.

2. Berdasarkan kejadian suatu peristiwa, ada beberapa unsur yang menjadi pembentuknya, yaitu :
a.   Delic, atau hasil peristiwa, seperti indah, puas, surprise, dll yang berada di wilayah rasa,sebagian besar simpanan memory jangka panjang kita dicetuskan oleh faktor ini. Contoh lain adalah kita biasanya ingat kapan pertama kali punya sepeda, ini karena rasa senang yang membuat memory itu tersimpan dalam memory jangka panjang (RAM/Qalbu)
b.     Locus, atau tempat, sebagaian memory jangka panjang tersimpan karena pengaruh lokasi peristiwa.
c.     Tempus, atau waktu, ini juga dapat membuat suatu peristiwa masuk dalam memory jangka panjang
d.   Modus, urutan kejadian, bilamana peristiwa tersebut merupakan sesuatu yang luar biasa, maka memory biasanya menyimpan sampai ke urutan peristiwanya.
e.   Motif, sebab atau causa, sangat jarang tersimpan, tapi bisa jadi bilamana motif itu sesuatu yang direncanakan dan berhasil, maka dia akan tersimpan cukup lama pada memory jangka panjang.

3. Pada setiap manusia, tidak sama cara menentukan kriteria pemilahan untuk penyimpanan jangka panjang dan keterbatasan ruang pada RAM juga membuat pemilahan dilakukan dengan seksama. Inilah sebabnya kita tidak bisa mengingat segala hal, serbuan input memory dalam hidup kita juga membuat kedua fasiltias tersebut akhirnya membuat system "auto delete", dimana memory jangka pendek yang tidak bisa masuk ke RAM akan langsung dihapus dan yang sudah berada di RAM pun pada waktu tertentu akan mengalami proses "autu delete" yang ditandai dengan keluarnya memory masa lalu di usia senja.

Demikian dongeng pagi ini, semoga bermanfaat dan allahu'alam bissawab
Bila ada kesalahan didalamnya kepada Allah aku mohon ampun dan bila ada kebenaran didalamnya sungguh Allah maha pemurah dalam menurunkan ilmu melalui hambanya, Alhamdulillah...

Barakallahuli Walakum
Wassalamualaikum Wr Wb
ACT


Friday, August 10, 2018

Al - Ashr

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamualaikum wr wb

Happy Sayyidul Aayaam

Telah lama sekali tidak menulis, tak sengaja melihat sebuah bagan yang pernah dibuat beberapa bulan yang lalu. Berawal dari sebuah artikel saat berselancar di dunia maya, sebuah cerita tentang Surat Al - Ashr membekas di kepala, dimana seorang Syaikh berkata : "Seandainya tidak ada lagi surat yang turun setelah Al - Ashr, maka sesungguhnya cukuplah sudah".

Merenung sambil penasaran tentang apa maksud dari ucapan Syaikh tersebut, mulailah diri membuat coretan-coretan berbentuk diagram yang hasilnya dapat dilihat sebagaimana dibawah ini. Apa maksudnya? silahkan dinikmati saja sambil dicari apa maknanya karena saya sendiri tak mampu menjelaskannya.


Semoga Allah Ta'ala memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya pada kita semua, sehingga dapat mengambil iktibar dari bagan sederhana yang sangat jauh dari sempurna diatas.

Allahu'alam bissawab
Barakallahuli walakum
Wassalamualaikum wr wb

ACT


Thursday, March 15, 2018

Akhlakul Kharimah







I am speechless, after create that diagram and hope some of you can explain it to me, thanks



Thursday, January 18, 2018

Knowledge and Religion

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum wr wb

Ilmu, apakah ilmu itu? Untuk apa ilmu? Mengapa kita harus mengejarnya?
Pertanyaan itu muncul setelah bolak balik membaca berita, baik itu dari media social maupun dari media beneran. Yang paling mengundang tanya adalah media social, dimana setiap orang boleh bicara apa saja, baik itu di ruang publik maupun di ruang grup (terbatas), entah itu dengan FB, WA, Line dan lainnya. Pihak pemangku kebijakan publik telah mencoba untuk membuat pagar dengan UU ITE, akan tetapi tetap saja informasi yang bertumpahan disana tak jelas kebenaran dan maksudnya. Toh dalam UU tidak diatur mengenai sindiran (baik itu pedas ataupun setengah pedas, entah itu valid atau tidak valid), nyinyiran dan sejenisnya. Hal itu karena nyinyiran dan teman-temannya itu berada di ruang abu-abu, sehingga sangat gampang berkelit (contoh : bila orang nyinyir terhadap kebijakan pemerintah, sepanjang dia tidak menyebutkan Pemerintah mana, ya.. gak bisa diapa-apakan. Bisa aja nanti ybs bilang Pemerintah Negeri Antah Berantah). Demikianlah, akhirnya ruang publik di media sosial cukup banyak berisi orang-orang pengecut yang tidak berani melakukan kritik terbuka baik terhadap perorangan maupun lembaga publik. Motifnya, sebagian iseng, sebagian cari perhatian, sebagian cari uang dengan provokasi dan alhamdulillah sebagian lagi masih tersisa orang-orang yang ingin bersilaturahmi dan berbagi hal positif.

Lalu, apa hubungannya dengan ilmu?

Nah… inilah sebenarnya yang akan kita bahas. Ilmu berada ditempat yang sangat terhormat, baik dalam atmosfir keduniawian maupun keagamaan. Terdapat nama-nama besar sepanjang sejarah yang merupakan orang berilmu, mereka dikenang dan disyukuri keberadaannya diatas muka bumi ini karena membawa perubahan yang luar biasa dengan ilmunya. Sebut saja Ibnu Sina di bidang kedokteran, Al Khawarizmi sang penemu Aljabar atau Thomas Alfa Edison atau Madame Currie atau Ibnu Rusydi, dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang sarat dengan ilmu dan membawa perubahan positif dalam urusan keduniaan.

Ternyata ilmu saja tidaklah cukup dalam urusan dunia, Baginda Rasulullah saw mengatakan dalam hadistnya yang terkenal “Tholabul Ilmi” atau “carilah ilmu” yang dalam konsep agama Islam adalah mencari ilmu dengan mengharap keridhoan Allah Ta’ala. Kemudian dorongan soal llmu ini berlanjut dengan “carilah ilmu walaupun sampai ke negri China”, ada yang berpendapat bahwa hadist ini tergolong dho’if tetapi tetap saja mengandung hikmah atas betapa pentingnya ilmu. Albert Einstein, Fisikawan dunia yang terkenal itu membuat sebuah kiasan yang berbunyi “Ilmu tanpa agama BUTA dan agama tanpa ilmu LUMPUH”.

Ilmu dan Agama, yang pertama sarat dengan muatan duniawi dan yang kedua sarat dengan muatan ukhrowi, dimana keduanya harus berimbang, yang satu tak boleh meninggalkan yang lain, karena bila muatan ilmu lebih dominan dibandingkan agama, kepala kita akan cenderung mendongak keatas, kita akan berhadapan dengan betapa pintarnya “aku” dan betapa hebatnya “aku”. Sebaliknya bila muatan agama sangat dominan, maka kepala kita akan lebih banyak tertunduk, kita akan berhadapan dengan ketidakberdayaan dan ketidakmampuan dalam menyikapi hidup dan kemaslahatan, kekuatan tipu-tipu dunia beralaskan agama akan dengan mudah termakan dan tertelan bulat-bulat.

Nah, kembali ke masalah diatas, kemungkinan besar apa yang terjadi disebabkan oleh kurangnya ilmu atau kurangnya agama, atau kurang kedua-duanya. Orang beragama tidak akan nyinyir terhadap saudaranya karena itu termasuk “ghibah” dan orang berilmu akan menyampaikan pendapatnya dengan santun dan penuh kearifan.

Sebuah hadist dari Rasulullah saw yang disampaikan oleh Abu Hurairah ra. dan diriwayatkan oleh Ibnu Majah dan Abu Dawud yang berbunyi “man salaka thoriqon yaltamisu fihi ilman, sahalallahu thoriqon ilal Jannah” – “barang siapa menempuh perjalanan menuntut ilmu, maka Allah Ta’ala akan memudahkan jalannya menuju surga

Terakhir beberapa hadist Rasulullah saw dan ucapan Sayyidina Ali ra tentang ilmu :

Rasulullah saw, bersabda : ‘Siapa yang beramal tanpa didasari ilmu, unsur merusaknya lebih banyak daripada unsur yang memperbaikinya.’

Dan beliau juga bersabda : ‘Orang yang taat beribadah yang tak memiliki pengetahuan tentang Tuhan, bagaikan keledai yang menggerakkan jentera.’

Dan dilain kesempatan beliau bersabda : ‘Akan terjadi sejumlah fitnah dimana seorang pada pagi harinya beriman namun sorenya sudah menjadi kafir kecuali orang yang Allah hidupkan dengan ilmu.’

Sayyidina Ali ra berkata : ‘Allah tidak mengambil janji dengan kaum yang bodoh untuk menuntut ilmu sampai Dia mengambil janji dengan para ulama untuk memberikan ilmu kepada kaum yang bodoh tadi. Pasalnya ilmu telah ada sebelum kebodohan.’ Selanjutnya  beliau juga berkata : ‘Tegaknya agama oleh empat hal, pertama ulama pembicara yang mengamalkan ilmunya, kedua orang kaya yang tidak kikir dalam memberikan hartanya kepada pemeluk agama Allah, ketiga orang miskin yang tidak menukar akhiratnya dengan dunianya, dan keempat orang bodoh yang tidak angkuh untuk menuntut ilmu. Apabila seorang alim menyembunyikan ilmu, orang kaya kikir dengan hartanya, orang miskin menukar akhirat dengan dunianya dan orang bodoh tidak mau menuntut ilmu, maka dunia ini kembali mundur kebelakang.’

Allahu’alam bissawab
Barakallahu li walakum

ACT

Friday, January 12, 2018

Ustadz Abdul Somad

Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum wr wb

Telah lebih 3 bulan lamanya tidak menulis, hampir saja berfikir bahwa telah selesai masa tulis menulis ini karena tidak terbersit sedikitpun ide menulis sebagaimana sebelumnya. Sampailah kemarin dalam perjalanan pulang kerumah, tiba-tiba ada sebuah kalimat yang melintas dikepala, segera ditangkap agar tak pergi lagi. Kalimat yang tidak panjang dan semoga menjadi awal yang baru dalam urusan tulis menulis ini, amiinn....

Ustadz Abdul Somad (semoga Allah merahmatinya dan keluarganya), anak Riau yang jadi fenomena belakangan ini, suaranya menggelegar ke penjuru negeri, menafikan suka atau tidak suka, suaranya merupakan letupan yang terpendam dari rangkaian perjalanannya dalam menuntut ilmu, mengisi ruang-ruang religi yang berbalut kehampaan pada saat ini, menghardik jiwa-jiwa yang berbalut kesombongan atas kefanaan duniawi.

Saya tidak pula terlalu sering mendengarkan ceramah beliau di you tube, tidak pula selalu bersesuaian dengan pendapatnya dan bukan pula karena sama-sama anak Melayu, tapi sore kemarin  kalimat yang melintas di kepala seperti ini :

"Abdul Somad dari Riau adalah sebuah buku yang terbuka,

barang siapa tidak memanfaatkannya niscaya termasuk orang yang merugi

barang siapa tidak berkenan dengan pendapatnya hendaknya cukuplah itu untuk dirinya sendiri, sampai Allah memberikan kemampuan padanya untuk membuat hujjah atas keberatannya.

barang siapa menutup sebuah buku yang terbuka, bersedihlah.. karena niscaya Allah akan menutup pintu-pintu ilmu baginya diatas muka bumi ini"

Demikianlah suguhan di sore yang syahdu ini, semoga bermanfaat bagi kita semua terutama bagi diri saya pribadi.

Allahu 'alam bissawab

Barakallahu li walakum
Wass
ACT

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...