Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum wr wb...
Sholat
Sebetulnya materi ini sudah
terkurung begitu lama dalam rongga kepala, hanya saja nafs berseteru dengan
akal mengenai mana yang harus dibahas lebih dulu, syahadat kah? Atau sholat?.
Banyak yang melatarbelakangi perseteruan itu, antara lain mana yang lebih
penting untuk dipahami antara keduanya. Suatu saat Syahadat memenangkan
pertarungan itu, sehingga terlontarlah tulisan bertajuk “syahadatain” beberapa
tahun yang lalu. Akan tetapi tulisan itu berhenti hanya satu episode sementara
materi yang sudah tercanangkan ada bergulung-gulung dikepala. Akhirnya waktu
berlalu begitu saja, “syahadatain” macet tanpa sebab sementara “sholat”masih
terus berada di antrian.
Akhirnya kuputuskan untuk memulai
tulisan tentang “sholat” dan melupakan dulu “syahadatain”, insya Allah suatu
saat nanti akan bersambung lagi. Karena bila tidak, materi tentang sholat ini
akan dengan gampang tertimbun lagi oleh sampah dunia.
Apakah Sholat?
Berdasarkan turun perintahnya,
maka sholat adalah hadiah yang diberikan oleh Allah Azza wa Jalla kepada
Rasulullah dan ummatnya. Hadiah tersebut disampaikan langsung, tidak melalui
malaikat Jibril as yang tugasnya menyampaikan wahyu. Belum ada seorang nabipun
yang dipanggil dan berhadapan langsung dengan Allah Ta’ala, bahkan Nabi Musa as
baru melihat cahayanya saja sudah jatuh pingsan. Rasulullah dipanggil Mi’raj
oleh Allah Ta’ala, diperlihatkan berbagai hal termasuk surga dan neraka dan
akhirnya dipanggil menghadap untuk menerima perintah sholat. Luar biasa bukan,
Pemimpin kita dipanggil oleh Pemilik Semesta Alam dan menerima hadiah berupa
sholat yang diperuntukkan bagi Pemimpin dan kita semua ummatnya. Dapat kita
bayangkan bahwa sebelum kita lahir keatas dunia ini, sudah ada hadiah dari
Pemilik Alam Raya ini yang diperuntukkan bagi kita. Saat menerima hadiah
tersebut Rasulullah berulang kali bolak balik mohon agar jumlahnya diperkecil
dari 50 sampai akhirnya menjadi 5 sehari semalam, bukan karena tidak berterima
kasih, akan tetapi lebih kepada tahu diri atas kemampuan ummatnya, dibantu juga
oleh keterangan para nabi yang menjelaskan kewajiban yang sama pada ummatnya.
Kenapa Sholat?
Rasulullah saw adalah Habibullah
(kekasih Allah) sehingga ummatnyapun adalah ummat dari sang kekasih, karena itu
sebagai ummat dari sang kekasih kita diberikan begitu banyak hadiah oleh Azza
wa Jalla, salah satunya adalah sholat. Agar lebih lengkap sesungguhnya hadiah
bagi ummat Rasulullah tersebut adalah : “waya syahadatani wa aiyyidatum al
Imani, wa saumu wa sholatu wahajju wa zakatu”. Yang pertama adalah syahadat
yang memperkokoh dan menyempurnakan iman, kemudian puasa kemudian sholat
kemudian haji kemudian zakat. Tuh….. banyak kan hadiahnya, terima kasih dong
sama Allah Ta’ala.
Kembalike pertanyaan diatas
“kenapa sholat?”. Saking sayangnya Allah Ta’ala kita diberikan sholat sebagai
perisai bagi kita untuk menghadapi semua cobaan, godaan dan rayuan baik dari
syaitan maupun dari dunia. Alquran menerangkan kepada kita dalam Surat
Al-Ankabut : 45 yang bunyinya : “Inna
sholata tanha anil fahsya I wal munkar” yang terjemahan bebasnya kira-kira
“sesungguhnya sholat itu mencegahmu dari
perbuatan keji dan munkar”. Artinya adalah bilamana kita sholat maka kita
akan terhindarkan dari perbuatan keji dan munkar, dahsyat bukan? Itu adalah
janji Allah Ta’ala yang jelas berbeda dengan janji kita, janji boss, janji
majikan, janji pacar dan janji manusia lainnya karena : “Innaka la tuhliful
mi’ad” (HR Baihaqy), Allah itu tak pernah ingkar janji.
Janji Allah Ta’ala ini kemudiaan
menjadi fenomena setelah kita melihat orang-orang yang kelihatannya ahli sholat
tapi pada kenyataannya, korupsi, mencuri, melakukan pelecehan seksual dan
banyak lagi perbuatan-perbuatan yang tergolong keji dan munkar. Lalu apa yang
salah?
Berangkat dari hadist diatas
jelas bahwa Allah Ta’ala tidak mungkin ingkar atas janjinya yang tercantum
dalam Al-Ankabut : 45. Maka, bilamana sang pelaku adalah seorang ahli sholat,
kemungkinan besar “sholatnya” yang
salah. Waahhhh…. Ini baru gawaaattt. Mungkinkah itu? Jawabannya sangat mungkin,
oleh karena itu kita akan coba membedah sholat secara sederhana.
1.
Rukun
sholat.
Ada 13 rukun
sholat, sejak niat sampai tasyahud akhir, apabila semua terpenuhi maka secara
formal sholatnya sah dan Al-Ankabut 45 berlaku padanya.
2.
Bacaan
sholat
Alquran Surat
Annisa : 43 menjelaskan : “Hai orang-orang yang
beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu
mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam
keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika
kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau
kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka
bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu.
Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”
Sepintas terjemahan tersebut biasa saja, tapi bila kita renungkan kalimat
awalnya, terutama kalimat “sampai kau mengerti apa yang kau ucapkan”, nyeeessss……
terasa deh .. kena jantungnya.
Tenyata ada 2 topik menyangkut sholat
yang dapat kita bedah, kita akan ulas dari bawah dulu, mengenai nomor 2 bacaan
sholat dan ternyata termasuk juga mengenai khusuk dan tidak, tidaklah
membatalkan sholat, artinya sholat tetap sah walaupun kita gak ngerti apa yang
dibaca dan tetap sah secara formal walaupun ternyata sholat sambal ngebayangin
hutang. Jadi karena sholatnya sah maka Al-Ankabut 45 harusnya tetap berlaku.
Gak mungkin korupsi, dll
Kita bedah rukun sholat sekarang. Dari
13 rukun sholat hanya 2 rukun saja yang berupa bacaan atau 3 bila bersama
Takbiratul Ihram. Apa saja itu, Al Fatihah dan Tasyahud (awal dan akhir),
selebihnya adalah gerakan. Tak ada aturan khusus mengenai Takbiratul Ihram,
yang penting lafaznya benar, mengenai tasyahud juga begitu walaupun terdapat
khilafiyah soal kata “sayyidina” tetap saja sah secara formal apabila sudah
dibaca. Yang cukup mengejutkan adalah Al-Fatihah, tidak banyak yang tahu bahwa
dari 14 tasdid/sabdu pada Al-Fatihah tidak boleh ada yang tertinggal (https://arditamin.blogspot.co.id/2017/01/memory-and-gemeinschaft.html), sehingga
bila ada tertinggal maka bukan AlFatihah namanya, kalau bukan AlFatihah maka
tidak sah sholatnya. Waduhhhhh……
Al Fatihah
Berdasarkan asbabun nuzulnya, suatu
saat Malaikat Jibril as mendatangi Rasulullah saw dan berkata : “wahai kekasih
Allah, hari ini pintu langit terbuka, seluruh penduduk langit turun ke
muka bumi untuk mengantarkan satu surat
yang belum pernah diturunkan kepada Nabi manapun, surat itu bernama
Al-Fatihah”. Bayangkan betapa dahsyatnya surat ini, seluruh penduduk langit
turun hanya untuk mengantarkannya saja. Demikianlah Surat yang luar biasa ini
kemudian dijadikan sebagai penghulu Alquran. Menjadi symbol alam semesta dengan
7 ayatnya mewakili 7 lapis bumi dan 7 lapis langit serta 7 hari penciptaan alam
semesta.
Kita tidak akan membahas mengenai
Fadlilah dari Al-Fatihah akan tetapi hanya mencoba mencari tahu kenapa
orang-orang yang kelihatannya ahli sholat tetapi masih saja berbuat keji dan
munkar. Dan bila benar itu karena Al-Fatihah….. sungguh ternyata kita masih harus
belajar lagi tentang Al-Fatihah.
Yuk…belajar Al-Fatihah lagi………………………………
1. Ada 14
tasdid (sabdu)
2. Ghairil
Maghdu, tidak bergetar karena itu Ghin mati bukan Rho mati
3. Waladdlollin,
dlo dibaca panjang 6 harakat
4. Dst…dst…dst
Allahu’alam bissawab
No comments:
Post a Comment