Friday, August 18, 2017

Sholat

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaikum wr wb...

Sholat
Sebetulnya materi ini sudah terkurung begitu lama dalam rongga kepala, hanya saja nafs berseteru dengan akal mengenai mana yang harus dibahas lebih dulu, syahadat kah? Atau sholat?. Banyak yang melatarbelakangi perseteruan itu, antara lain mana yang lebih penting untuk dipahami antara keduanya. Suatu saat Syahadat memenangkan pertarungan itu, sehingga terlontarlah tulisan bertajuk “syahadatain” beberapa tahun yang lalu. Akan tetapi tulisan itu berhenti hanya satu episode sementara materi yang sudah tercanangkan ada bergulung-gulung dikepala. Akhirnya waktu berlalu begitu saja, “syahadatain” macet tanpa sebab sementara “sholat”masih terus berada di antrian.
Akhirnya kuputuskan untuk memulai tulisan tentang “sholat” dan melupakan dulu “syahadatain”, insya Allah suatu saat nanti akan bersambung lagi. Karena bila tidak, materi tentang sholat ini akan dengan gampang tertimbun lagi oleh sampah dunia.

Apakah Sholat?
Berdasarkan turun perintahnya, maka sholat adalah hadiah yang diberikan oleh Allah Azza wa Jalla kepada Rasulullah dan ummatnya. Hadiah tersebut disampaikan langsung, tidak melalui malaikat Jibril as yang tugasnya menyampaikan wahyu. Belum ada seorang nabipun yang dipanggil dan berhadapan langsung dengan Allah Ta’ala, bahkan Nabi Musa as baru melihat cahayanya saja sudah jatuh pingsan. Rasulullah dipanggil Mi’raj oleh Allah Ta’ala, diperlihatkan berbagai hal termasuk surga dan neraka dan akhirnya dipanggil menghadap untuk menerima perintah sholat. Luar biasa bukan, Pemimpin kita dipanggil oleh Pemilik Semesta Alam dan menerima hadiah berupa sholat yang diperuntukkan bagi Pemimpin dan kita semua ummatnya. Dapat kita bayangkan bahwa sebelum kita lahir keatas dunia ini, sudah ada hadiah dari Pemilik Alam Raya ini yang diperuntukkan bagi kita. Saat menerima hadiah tersebut Rasulullah berulang kali bolak balik mohon agar jumlahnya diperkecil dari 50 sampai akhirnya menjadi 5 sehari semalam, bukan karena tidak berterima kasih, akan tetapi lebih kepada tahu diri atas kemampuan ummatnya, dibantu juga oleh keterangan para nabi yang menjelaskan kewajiban yang sama pada ummatnya.

Kenapa Sholat?
Rasulullah saw adalah Habibullah (kekasih Allah) sehingga ummatnyapun adalah ummat dari sang kekasih, karena itu sebagai ummat dari sang kekasih kita diberikan begitu banyak hadiah oleh Azza wa Jalla, salah satunya adalah sholat. Agar lebih lengkap sesungguhnya hadiah bagi ummat Rasulullah tersebut adalah : “waya syahadatani wa aiyyidatum al Imani, wa saumu wa sholatu wahajju wa zakatu”. Yang pertama adalah syahadat yang memperkokoh dan menyempurnakan iman, kemudian puasa kemudian sholat kemudian haji kemudian zakat. Tuh….. banyak kan hadiahnya, terima kasih dong sama Allah Ta’ala.
Kembalike pertanyaan diatas “kenapa sholat?”. Saking sayangnya Allah Ta’ala kita diberikan sholat sebagai perisai bagi kita untuk menghadapi semua cobaan, godaan dan rayuan baik dari syaitan maupun dari dunia. Alquran menerangkan kepada kita dalam Surat Al-Ankabut : 45 yang bunyinya : “Inna sholata tanha anil fahsya I wal munkar” yang terjemahan bebasnya kira-kira “sesungguhnya sholat itu mencegahmu dari perbuatan keji dan munkar”. Artinya adalah bilamana kita sholat maka kita akan terhindarkan dari perbuatan keji dan munkar, dahsyat bukan? Itu adalah janji Allah Ta’ala yang jelas berbeda dengan janji kita, janji boss, janji majikan, janji pacar dan janji manusia lainnya karena : “Innaka la tuhliful mi’ad” (HR Baihaqy), Allah itu tak pernah ingkar janji.

Janji Allah Ta’ala ini kemudiaan menjadi fenomena setelah kita melihat orang-orang yang kelihatannya ahli sholat tapi pada kenyataannya, korupsi, mencuri, melakukan pelecehan seksual dan banyak lagi perbuatan-perbuatan yang tergolong keji dan munkar. Lalu apa yang salah?
Berangkat dari hadist diatas jelas bahwa Allah Ta’ala tidak mungkin ingkar atas janjinya yang tercantum dalam Al-Ankabut : 45. Maka, bilamana sang pelaku adalah seorang ahli sholat, kemungkinan besar “sholatnya” yang salah. Waahhhh…. Ini baru gawaaattt. Mungkinkah itu? Jawabannya sangat mungkin, oleh karena itu kita akan coba membedah sholat secara sederhana.
1.     
          Rukun sholat.
Ada 13 rukun sholat, sejak niat sampai tasyahud akhir, apabila semua terpenuhi maka secara formal sholatnya sah dan Al-Ankabut 45 berlaku padanya.
2.      
      Bacaan sholat
Alquran Surat Annisa : 43 menjelaskan : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun.”

Sepintas terjemahan tersebut biasa saja, tapi bila kita renungkan kalimat awalnya, terutama kalimat “sampai kau mengerti apa yang kau ucapkan”, nyeeessss…… terasa deh .. kena jantungnya.
Tenyata ada 2 topik menyangkut sholat yang dapat kita bedah, kita akan ulas dari bawah dulu, mengenai nomor 2 bacaan sholat dan ternyata termasuk juga mengenai khusuk dan tidak, tidaklah membatalkan sholat, artinya sholat tetap sah walaupun kita gak ngerti apa yang dibaca dan tetap sah secara formal walaupun ternyata sholat sambal ngebayangin hutang. Jadi karena sholatnya sah maka Al-Ankabut 45 harusnya tetap berlaku. Gak mungkin korupsi, dll

Kita bedah rukun sholat sekarang. Dari 13 rukun sholat hanya 2 rukun saja yang berupa bacaan atau 3 bila bersama Takbiratul Ihram. Apa saja itu, Al Fatihah dan Tasyahud (awal dan akhir), selebihnya adalah gerakan. Tak ada aturan khusus mengenai Takbiratul Ihram, yang penting lafaznya benar, mengenai tasyahud juga begitu walaupun terdapat khilafiyah soal kata “sayyidina” tetap saja sah secara formal apabila sudah dibaca. Yang cukup mengejutkan adalah Al-Fatihah, tidak banyak yang tahu bahwa dari 14 tasdid/sabdu pada Al-Fatihah tidak boleh ada yang tertinggal (https://arditamin.blogspot.co.id/2017/01/memory-and-gemeinschaft.html), sehingga bila ada tertinggal maka bukan AlFatihah namanya, kalau bukan AlFatihah maka tidak sah sholatnya. Waduhhhhh……

Al Fatihah
Berdasarkan asbabun nuzulnya, suatu saat Malaikat Jibril as mendatangi Rasulullah saw dan berkata : “wahai kekasih Allah, hari ini pintu langit terbuka, seluruh penduduk langit turun ke muka  bumi untuk mengantarkan satu surat yang belum pernah diturunkan kepada Nabi manapun, surat itu bernama Al-Fatihah”. Bayangkan betapa dahsyatnya surat ini, seluruh penduduk langit turun hanya untuk mengantarkannya saja. Demikianlah Surat yang luar biasa ini kemudian dijadikan sebagai penghulu Alquran. Menjadi symbol alam semesta dengan 7 ayatnya mewakili 7 lapis bumi dan 7 lapis langit serta 7 hari penciptaan alam semesta.
Kita tidak akan membahas mengenai Fadlilah dari Al-Fatihah akan tetapi hanya mencoba mencari tahu kenapa orang-orang yang kelihatannya ahli sholat tetapi masih saja berbuat keji dan munkar. Dan bila benar itu karena Al-Fatihah….. sungguh ternyata kita masih harus belajar lagi tentang Al-Fatihah.

Yuk…belajar Al-Fatihah lagi………………………………
1.       Ada 14 tasdid (sabdu)
2.       Ghairil Maghdu, tidak bergetar karena itu Ghin mati bukan Rho mati
3.       Waladdlollin, dlo dibaca panjang 6 harakat
4.       Dst…dst…dst

 Allahu’alam bissawab
Barakallahu li walakum
Wassalamualaikum wr wb

ACT 


No comments:

Post a Comment

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...