Thursday, December 27, 2018

3 orang ..oohh 3 orang ( 3 people .. oohh 3 people)

Assalamualaikum wr wb
Bismillahirrahmanirrahim..

Teringat cerita tentang 3 orang ini, kemudian dicarilah agar dapat berbagi, semoga bermanfaat dan semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah ta'aala, satu-satunya tempat bergantung dan tempat memohon pertolongan


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah Saw bersabda, “Sesungguhnya Allah yang Maha tinggi dan Maha suci akan turun kepada hamba pada Hari Kiamat untuk memberikan keputusan di antara mereka. Dan setiap umat dalam kondisi berlutut. 

Kemudian orang yang pertama kali dipanggil adalah orang yang menghafal Al-Quran (Al-Qari), orang yang jihad di jalan Allah, dan orang yang banyak harta. Maka Allah berkata kepada sang qari` (orang yang bisa dan paham Al-Quran), ‘Tidakkah Kuajarkan kepadamu apa yang saya turunkan kepada Rasul -Ku?’ Dia menjawab, ‘Benar wahai Tuhanku’. Allah berkata lagi, ‘Apa yang kamu perbuat terhadap apa yang sudah kamu ketahui itu?’ Dia menjawab, ‘Saya menjalankannya sepanjang malam dan sepanjang siang.’ Maka Allah berkata, ‘Kamu telah berdusta’. Dan para Malaikat berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Kemudian Allah berkata kepadanya, ‘Justru kamu melakukan hal itu dengan maksud agar dikatakan: Si fulan adalah qari`’. Dan hal itu telah dikatakan kepadamu.’

Kemudian didatangkan orang yang mempunyai banyak harta. Allah berkata kepadanya, ‘Tidakkah sudah Kulimpahkan harta kepadamu hingga kamu tidak membutuhkan siapa pun?’ Orang itu menjawab, ‘Benar wahai Rabbku.’ Allah bertanya lagi, ‘Apa yang kamu kerjakan terhadap harta yang Kuberikan kepadamu itu?’’ Dia menjawab, ‘Saya menggunakannya untuk menyambung silaturrahmi dan bersedekah.’ Allah berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Para Malaikat juga berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Kemudian Allah berkata, ‘Justru kamu melakukan itu dengan maksud agar dikatakan: Si Fulan adalah lelaki yang dermawan.’ Dan hal itu sudah dikatakan kepadamu.

Kemudian didatangkan orang yang terbunuh di jalan Allah. Maka Allah berkata, ‘Dalam rangka apa kamu terbunuh?’ Dia menjawab, ‘Saya diperintah berjihad di jalan Engkau. Maka saya berperang hingga terbunuh.’ Allah berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Para Malaikat juga berkata kepadanya, ‘Kamu telah berdusta.’ Allah berkata, ‘Justru kamu melakukan itu agar dikatakan kepadamu: Si Fulan adalah pemberani. Dan hal itu telah dikatakan kepadamu.’

Kemudian Rasulullah saw menepuk kedua lututku sambil berkata, “Wahai Abu Hurairah! Ketiga golongan itu adalah makhluk yang pertama kali neraka dinyalakan untuk mereka pada Hari Kiamat.” (H.R. At-Tirmidzi dalam sunannya).

Al-Quranul Karim, Surat Hud ayat 15-16:
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.”

Allahu'alam bissawab
Barakallahu liwalakum
Wass
ACT

Wednesday, December 26, 2018

Sholat Jenazah (corpse prayer)


Assalamualaikum wr wb

Saudara dan Sahabatku..

Disenja usia ini, hampir tiap hari ada berita tentang kematian, entah itu tetangga, teman, temannya teman, sanak saudara dan lainnya.  Tiba-tiba terlintas difikiran, apakah kita semua (terutama yang laki-laki) sudah faham tentang pengurusan jenazah? Teringat pengalaman suatu hari saat melayat dan akan menshalatkan jenazah, tidak ada yang maju untuk menjadi Imam Shalat, termasuk Imam Masjid dan Pengurus Masjid lainnya, kenapa?

Jawabannya ternyata bahwa sudah ditentukan secara Syar’I mengenai yang berhak menjadi Imam Shalat Jenazah dengan urutan sebagai berikut :
1.       Ayah jenazah.
2.       Kakek, ayah dari ayahnya jenazah.
3.       Anak laki-laki jenazah.
4.       Cucu laki-laki dari anak laki-laki jenazah.
5.       Saudara kandung laki-laki jenazah.
6.       Saudara laki-laki yang seayah dengan jenazah.
7.       Keponakan berjenis kelamin laki-laki dari saudara laki-laki sekandung jenazah.
8.       Paman saudara yang sekandung dari ayah jenazah.
9.       Paman saudara yang seayah dengan jenazah.
10.   Keponakan berjenis kelamin laki-laki yang masih saudara dan sekandung dengan jenazah.
11.   Sepupu atau anak dari paman yang masih saudara kandung dengan jenazah.
12.   Sepupu yang merupakan anak dari paman yang seayah dengan jenazah.
13.   Tuan yang pernah memberikan kemerdekaan bagi si jenazah.
14.   Sultan maupun presiden.
15.   Kerabat berjenis kelamin laki-laki dan bukan menjadi ahli waris. Yang seperti ini didahulukan yang hubungan kekerabatannya lebih dekat dengan jenazah misalnya kakak ayah dari jenazah. Setelah itu cucu laki-laki dari anak perempuan jenazah.
16.   Suami jenazah.
17.   Selain saudara dan kerabat jenazah

Oleh karena itu, bilamana ingin orang lain yang menjadi Imam Shalat Jenazah, maka mereka yang berada pada urutan tersebutlah yang harus meminta kepada yang bersangkutan. Tanpa diminta, maka siapapun yang tidak termasuk dalam urutan tersebut akan merasa tidak berhak.

Selanjutnya bagaimanakah urutan shalat jenazah itu? (saya yakin semua sudah tahu, ini hanya mengingatkan), hendaknya jenazah sudah dimandikan dan dikafani, boleh saja belum dikafani tapi hukumnya Makruh.
1.       Wudhu
2.       Jama’ah, sebaiknya 3 saf dan tetap ganjil kalau lebih dari 3 saf
3.       Niat “Ushalli alaa  hadzal mayyiti (hadzihil mayyitati/perempuan) arba’a takbiratin fardhol kifaayati Imaaman (makmuman) lillahi ta’aala”
4.       Takbir Pertama, membaca Al Fatihah
5.       Takbir Kedua, membaca Shalawat Ibrahimiyyah atau Tasyahud Akhir
6.       Takbir Ketiga, membaca “Allahumaghfirlahu(ha) warhamhu(ha) wa’afihi wa’fuanhu(ha)
7.       Takbir Keempat, membaca “Allahuma laa tahrimna ajrahu(ha) wala taftinna ba’dahu(ha) waghfirlana wallahu(ha)
8.       Salam


Setelah salam adalah Do’a yang boleh saja dimintakan pada orang lain untuk memimpinnya.

Demikian semoga bermanfaat, terutama bagi saudara dan sahabatku yang laki-laki, karena kita tak pernah tahu dan bila ternyata tak ada satupun dari 16 orang diatas yang dapat menshalatkanku, maka sungguh suatu kehormatan dan kebahagian bila saudara dan sahabatlah yang meng Imami jenazahku.

Allahu’alam bissawab
Barakallahu li walakum
Wass
ACT


Sunday, December 2, 2018

First Question (Fatal Answer) - bilingual


Bismillahirrahmanirrahim..
Assalamualaikum wr wb

Pertanyaan Pertama.

Pagi ini sebuah diskusi berlangsung menarik didalam kepala, tanya jawab berlangsung dengan cepat yang ditutup dengan sebuah argumentasi yang indah tentang “Pertanyaan Pertama”

Wal awwalu sebenarnya datang dari sebuah statement saat bergurau bersama teman-teman lama beberapa waktu lalu. Bunyinya kira-kira adalah “Kita bertanggung jawab dan akan ditanya diakhirat atas siapa yang kita pilih saat Pilpres nanti”. Saat itu masing-masing membuat argument atas pernyataan tersebut dengan cara masing-masing pula, sehingga sampai pertemuan bubar tidak ada satu kesimpulan atas pernyataan tadi.

Pagi ini pernyataan tersebut muncul lagi dan gurauan mentari pagi ditambah sejuknya asap knalpot kendaraan membuat sebuah elegi tentang masa depan kita.

Saat maut menjemput, dimana Nafs tercerabut dari cangkangnya, melesatlah dia ke angkasa  bersama Ruh demi menjumpai Illahi Robbi (Ya Ayyuhan naftsun mutmainnah, irji’I ila Rabbiki…). Setelah melapor maka Nafs akan kembali ke bumi kemana sang jasad akan dikuburkan sementara Ruh kembali keharibaan Sang Pencipta (Dan di Lauhul Mahfuz terdapat sebuah pohon dimana para ruh berdiam bersama dengan kelompoknya).

Setelah jasad dikuburkan dan 70 langkah setelah pengantar terakhir pergi, kita akan kedatangan tamu (Malaikat Munkar dan Nakir) yang akan melakukan tugasnya menginterogasi dan menginterview kita, dimana saat itu mulut akan terdiam dan seluruh anggota tubuh akan menjawab pertanyaan tersebut.

Pertanyaan Pertama yang akan disampaikan adalah (ini bocoran nih)…..” Man Rabbuka..!!!” Siapa Tuhanmu..!!!. Terbayangkah oleh kita apa yang akan dijawab oleh seluruh anggota tubuh ini (bukan mulut yang menjawab), tentunya tidak ada lagi yang dapat ditutupi, semua terlontar lurus, jujur dan tanpa tedeng aling-aling. Pertanyaan ini berhubungan erat dengan apa yang selalu kita baca dan tunaikan setiap hari, yaitu SYAHADATAIN ditambah lagi dengan janji kita saat membaca Iftitah “Inna shalati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi Rabbil Alamin”.

Apakah kita akan gelagapan, gugup dan nervous? Tentu tidak, masing-masing kita akan menjawab dengan tegas dan lugas sebagaimana apa yang dijalani dalam kehidupan didunia. Sebagai ilustrasi, Imam Al Gazali menyitir dalam bukunya “ Al Ghurur/Manusia Tertipu” yang akan kita selaraskan dengan Pertanyaan pertama sebagai berikut;

1.       Abid (ahli Ibadah), dengan dengan lantang akan menjawab bahwa Tuhannya adalah “Ibadah” yang mungkin saat didunia dilakukannya karena/dengan “riya” atau “sum’ah”
2.       Ulama (Ahli Ilmu), akan mejawab pula bahwa Tuhannya adalah “Ilmu” yang dia kejar sedemikian rupa sehingga melupakan fitrahnya sebagai hamba dan mungkin dunia akan meninggikannya karena keilmuannya yang tak disadarinya bahwa itu sia-sia.
3.       Hartawan, akan mejawab Tuhannya adalah “Harta” yang dikejarnya siang malam, kepala jadi kaki dan kaki jadi kepala, begitu bangga dia dengan pancapaian dunianya tanpa disadari bahwa eksistensi Tuhan pada dirinya telah bergeser jauh.
4.       Penguasa (Pejabat), akan menjawab Tuhannya adalah “Kekuasaan” dimana dia akan mengejarnya dengan segala macam cara, halal haram hantam, jual semua yang ada, baik aqidah bahkan agama dijadikan senjata demi mencapai kekuasaan yang dikejarnya. Innalillahi…

Iustrasi diatas tentunya hanya untuk mereka yang tertipu bukan untuk mereka yang dalam hidupnya menempatkan Allah swt diatas segalanya, diatas ibadah, ilmu, harta, kekuasaan bahkan diri sendiri (ego).

Demikan ternyata bukan “siapa yang kita pilih saat pilpres” yang harus kita khawatirkan, justru Pertanyaan Pertama ini yang seyogyanya membuat kita cemas dan panas dingin. Semua jawaban pada ilustrasi diatas diatas akan dijawab oleh Malaikat dengan teriakan “WRONG ANSWER BRO” dan cerita selanjutnya tidak layak untuk dijadikan bahan bacaan karena mengandung kekerasan.

Allahu’alam bissawab
Barakallahu li walakum
Wass
ACT


Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...