Sunday, May 7, 2017

Attila The Hun

Attila the Hun

Roma hancur lebur ditangan Visigoth yang dikomandoi Alaric, Imperium ini kemudian memindahkan Ibukotanya ke Rovenna di Utara sementara Alaric dan pasukannya pun meninggalkan Roma menuju kearah Barat dan mendirikan pemukiman disana.

Pada saat yang sama terjadi perubahan kepemimpinan pada bangsa Hun, wafatnya sang kaisar dimanfaatkan oleh Atilla yang didukung penuh oleh kakaknya Bleda  membunuh Putra Mahkota yang masih remaja dan menyatakan Attila adalah kaisar Hun sejak saat itu.

Bangsa Hun adalah bangsa pengembara dengan kehidupan yang keras, mereka berasal dari bangsa Proto-Tiongkok dan Proto Turki dan Attila adalah pemimpin mereka yang merupakan mimpi buruk bagi Eropa saat itu. Kekejaman Attila belum pernah terlampaui dalam sejarah manusia hingga saat ini, dia tak segan membantai orang tua, perempuan bahkan bayi sekalipun dalam penaklukannya.

Attila bermimpi untuk menguasai Eropa, kecerdasan dan ketangkasan prajuritnya mendukung mimpi tersebut dan sebagai orang yang sangat percaya dengan takhyul  Attila menyebut dirinya sebagai “cambuk Tuhan”.  Pasukannya Attila bergerak menuju selatan, tujuannya adalah Konstantinopel tempat bertahtanya Raja Theodosius II Kaisar Romawi Timur, sepanjang perjalannya lebih dari 80 kota porak poranda, tak terhitung nyawa penduduk yang hilang dalam pembantaian yang mengerikan oleh Attila dan pasukannya. Theodosius tak berani mengambil resiko, dia menawarkan perdamaian pada Attila dan dengan berat harus menyanggupi upeti 2.400 ton emas pertahun yang diminta Attila. Selesai kesepakatan, Attila dan 100.000 pasukannya bergerak, tujuannya Romawi Barat dimana bertahta Kaisar Valentinian yang menjadi pusat kekuatan Imperium Romawi, ambisi ini ditentang oleh kakaknya Bleda yang berujung kematian Bleda ditangan Attila.

Imperium Romawi Barat dalam keadaan terjepit, di Selatan Kaum Vandal yang dipimpin mantan panglimanya Geiseric sudah bersiap-siap untuk menyerang, dari Timur Attila dan 100.000 pasukannya sedang bergerak mendekati sementara di Barat Visigoth merupakan ancaman yang serius karena pernah menghancur leburkan Roma pada tahun 410 M.

Atas usul Flavius Aetius Panglima Besar Romawi, direncanakanlah suatu penawaran pada Visigoth untuk bergabung menghadapi Attila. Visigoth sendiri sudah tidak mempunyai pilihan karena setelah menaklukkan Romawi Barat dipastikan pasukan Attila akan menghancurkan mereka. Akhirnya kesepakatan tercapai, Aetius dan Thedoric memimpin 80.000 pasukan gabungan Romawi dan Visigoth berangkat menuju Catalonia untuk menghadang pasukan Attila, peristiwa ini terjadi tahun 451 M.

Perang besar terjadi selama 12 jam tanpa henti, 40.000 pasukan gabungan gugur bersama dengan Theodoric, tetapi Attila kehilangan lebih dari 50.000 pasukannya yang terbang bersama dengan semangat dan ambisinya. Keesokannya Atiila dan pasukannya mundur dari pertempuran, kekalahan tersebut menyadarkan sisa pasukan bahwa Attila bukanlah “cambuk Tuhan” dan satu persatu mereka melepaskan diri. Attila bersama sisa pasukannya terus mengembara di Eropa Barat sampai akhirnya tewas secara mendadak ditanah Perancis pada tahun 453 M.

Kemenangan besar ini harus dibayar mahal. Kaisar Valentinian yang khawatir atas popularitas Aetius segera membunuhnya namun segera dibalas oleh pendukung setia Aetius dengan membunuh sang Kaisar. Peristiwa ini adalah awal dari kehancuran total Imperium Romawi dan bangkitnya suku-suku barbarian di Eropa seperti, Vandal, Visigoth, Jermanik, Ostrogoth, Burgundi, Saxon, Frank, Norman  dan lain-lain yang selama ini berada dalam penindasan Romawi. Era inilah yang menjadi titik balik suku-suku Barbar di Eropa tersebut memulai peradaban baru sebagaimana peradaban Romawi yang selama ini menindasnya.

Allahua’lam bissawab
ACT


No comments:

Post a Comment

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...