Friday, March 31, 2017

Inside The Human Body (in other perspective)

Assalamualaikum wr wb…

Happy Sayyidul Aayyaam

Long time no see, Alhamdulillah…… setelah sekian lama tidak menulis, insya Allah hari ini saya coba untuk menuliskan diskusi dalam kepala yang telah berlangsung beberapa hari ini. Allahuma Shalli alaa Sayyidina Muhammad wa alaa ali Sayyidina Muhammad. Amma ba’du..

Inside The Human Body (in other perspective)

Beberapa bulan lalu kita telah membahas mengenai sebab musabab penciptaan manusia dan hal ikhwal maksud serta tujuan penciptaan tersebut secara sederhana dalam judul “Quo Vadis”.  Tulisan dibawah ini mencoba untuk mengupas manusia dari perspektif yang berbeda dari yang selama ini kita kenal karena mencoba mengungkap bahasa  tasawuf dalam bobot yang ringan.

Sehubungan dengan debat dalam kepala saya yang telah berlangsung dalam beberapa hari ini, maka saya akan coba berbagi sebelum hilang ditelan masa. Semoga bermanfaat.

Tubuh manusia terdiri dari bagian yang kasat mata dan tidak kasat mata yang boleh juga kita bagi menjadi Visual dan Spriritual. Bila boleh kita bagi lagi maka visual atau Human Body akan terdiri dari jasad dan qalbu, kenapa dibedakan? Bukankah qalbu juga termasuk jasad?. Jawabnya  karena qalbu adalah sebongkah daging sebagaimana dinyatakan dalam hadist Sesungguhnya dalam tubuh anak Adam itu ada sebungkah daging bila baik ia niscaya baiklah seluruh anggotanya dan bila jahat ia niscaya jahatlah seluruh anggotanya. Ketahuilah itu adalah Qalbu.” (Bukhari & Muslim) akan tetapi ilmu pengetahuan manusia belum bisa menentukan dimana daging itu sesungguhnya. Para masyaikh memberikan arahan bahwa letaknya 2 jari dibawah puting dada kiri.

Mengenai jasad sudah kita pelajari sejak dari Sekolah Dasar dan semua saya yakin sudah khatam, yang akan kita bahas sekarang adalah qalbu. Sebagai bagian dari jasad walau belum ditemukan maka qalbu hendaknya adalah sebuah wadah, semacam Motherboard pada komputer yang didalamnya terpasang berbagai macam peralatan dan purwarupa untuk menjalankan aplikasi-aplikasi yang dibutuhkan. Apa saja yang sudah terpasang pada qalbu? Untuk itu kita coba membedah ilmu para mutasowwif yang memang dikenal dekat dengan pengetahuan tentang ini.

Ada 4 hal dasar dalam tasawuf yang harus diajak berdamai/berteman, masing-masing adalah Qalbu, Ruh, Akal dan Nafs oleh karena masing-masing mendapatkan pelatihan atau maintenance yang dinamakan “latifa” berupa zikir yang ditujukan untuk menservice peralatan tersebut.

Qalbu, kalau sepakat maka tadi kita sudah setuju bahwa peralatan ini berbentuk nyata hanya saja belum ditemukan, berfungsi sebagai motherboard atau pusat segala aktifitas manusia, sehingga bilamana terjadi error didalamnya otomatis manusianya juga akan error.

Ruh, Akan ditanya akan engkau hai Muhammad tentang ruh; Katakan olehmu Ruh itu adalah daripada urusanTuhanku.”(Al-Isra’ : 85) sehubungan dengan ayat ini, jelas bahwa kita tidak diberi kemampuan untuk menjelaskan masalah ini, akan tetapi bila dianalogikan dengan komputer maka ini adalah batere CMOS pada motherboard yang menjaga aplikasi jam dan lain-lain tetap hidup walaupun power computer sudah dimatikan.

Nafs, adalah perangkat yang berhubungan dengan semangat (passion) sangat rentan dan rapuh sehingga harus dirawat sedemikian rupa, kebanyakan kita mengenal nafs dalam bentuk nafsu dengan konotasi negative, padahal sesungguhnya tidaklah demikian, nafs akan tergantung pada program atau aplikasi yang terpasang sehingga dia bisa sangat baik dan bisa pula sangat jahat, analogy pada computer adalah booster.

Aqli, atau akal adalah perangkat purwarupa dengan kecanggihan yang luar biasa, bertindak sebagai O/S atau operating system yang memerintahkan otak dan seluruh syaraf motorik manusia, namanya juga dipakai umum untuk menjelaskan prosessing yang ada dalam otak manusia, memiliki sensor yang tak terhingga dan mampu mencerna serta memproses segala yang terjadi disekitarnya sekaligus mampu merespon dalam hitungan yang lebih cepat dari cahaya. Otak manusia hanyalah salah satu alat proses yang berada dalam kendali akal.

Kita telah mendefinisikan qalbu serta bagian-bagiannya, ketidakmampuan ilmu pengetahuan manusia saat ini untuk menemukan qalbu secara fisik membuat semuanya menjadi “gaib”. Qalbu adalah milik Allah ta’ala, oleh karenanya kita selalu berdoa agar qalbu tidak dicondongkan pada kesesatan setelah mendapatkan petunjukNya (Rabbana latudzigh qulub anna ba'daits hadaitanna), kemampuan yang diberikan pada kita hanya merawat, melatih dan memeliharanya dengan baik. Karena dia milik Allah ta’ala dan bukan milik kita, bagaimana mungkin kita mampu memanage-nya.

Selanjutnya kita akan membahas mengenai aplikasi dasar yang sudah di install atau terpasang pada qalbu sebagai aplikasi/program dasarnya. Baginda Rasulullah saw pernah menerangkan (mohon maaf saya lupa hadistnya) bahwa setiap lahir anak adam maka Allah ta’ala memberikan 4 anugerah kepada manusia yang disebut arba'a jawahid yaitu;

1. Aqli atau Akal (nama aplikasinya sama dengan alatnya)
2. Addien atau Agama
3. Haya atau Rasa Malu
4. Amal Saleh

Ke empat Anugerah itu akan rusak bahkan hilang sama sekali akibat dari 4 hal pula;

1. Marah, dapat merusak Akal
2, Hasud, dapat merusak Agama
3. Tamak, dapat merusak Malu
4. Bodoh, dapat merusak Amal Saleh

Empat aplikasi pertama sudah otomatis ter install sejak manusia lahir, dalam perjalanan hidupnya sang  manusia akan melakukan pemasangan/install berbagai macam aplikasi dan program yang diantaranya ternyata merupakan virus/Trojan yang dapat merusak bahkan menghancurkan aplikasi dasarnya.
Analogi diatas tidak bermaksud untuk menyamakan ciptaan Allah Ta’ala yang Maha Sempurna dengan ciptaan manusia, semata-mata hanya sebagai sarana mempermudah pemahaman saja.
Rasanya sudah terlalu panjang, sebelum pembaca menjadi bosan akhirul kalam, Allahu’alam bissawab.
Barakallahuli walakum……Wassalamualaikum wr wb

ACT

Sejarah

  Bismillahirrahmanirrahim… Sejarah Sejarah adalah cerita tentang masa lalu, bisa jadi tentang kebaikan atau keburukan, kemegahan atau k...